Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpanjangan Insentif PPnBM Berdampak Positif pada Industri Komponen Otomotif

Kompas.com - 01/11/2021, 17:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan manufaktur komponen otomotif PT Dharma Polimetal (Dharma Group) optimis perpanjangan insentif PPnBM di dalam negeri akan berdampak positif.

Hal ini sejalan dengan tren penjualan kendaraan roda empat atau lebih yang terus mengalami peningkatan dalam lima bulan belakangan dibanding tahun lalu atau saat pandemi Covid-19.

Sehingga, akan menciptakan multiplier effect pertumbuhan ekonomi serta menambah daya dorong kebijakan pemerintah guna menstimulasi konsumsi masyarakat, serupa dengan target pemerintah.

Baca juga: Tidak Punya SIM, Pengendara Bisa Didenda Maksimal Rp 1 Juta

Karyawan yang sedang bekerja di pabrik mobil Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China.Reuters Karyawan yang sedang bekerja di pabrik mobil Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China.

"Dengan adanya perpanjangan PPnBM hingga akhir tahun ini, kami optimis target pendapatan konsolidasi (di luar anak usaha patungan/joint venture) dapat mencapai Rp2,8 triliun akan terealisasi," kata Presiden Direktur Dharma Group Irianto Santoso dalam keterangannya dilansir Antara, Minggu (31/10/2021).

Irianto menambahkan optimisme manajemen Dharma Group berkaca dari dampak insentif PPnBM yang mulai berlaku pada Maret tahun ini.

Bulan lalu, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang menjadi sampai akhir tahun ini pemberian insentif PPnBM DTP hingga 100 persen untuk kendaraan bermotor, dari rencana awal hanya sampai Agustus 2021.

Data penjualan kendaraan roda empat (4W) pada September 2021 dibukukan 84.110 unit, masih menggeliat serta mencerminkan adanya perbaikan daya beli masyarakat.

Angka penjualan kendaraan roda empat sempat turun hingga 3.600 unit pada Mei 2020, tetapi berangsur membaik hingga di angka 49.200 unit pada Februari 2021.

Lonjakan terjadi pada Maret 2021 ketika insentif PPnBM berlaku hingga angka penjualan 4W mencapai 84.910 unit dan masih lebih tinggi dari ketika awal-awal pandemi.

Dampaknya, pada Mei 2021, Kementerian Perindustrian mencatat penjualan komponen otomotif sempat turun tahun lalu hingga tinggal 20 persen dari periode sebelum pandemi.

Baca juga: Syarat Perjalanan Baru Moda Transportasi Darat untuk Umum dan Pribadi

Ilustrasi penjualan mobilKOMPAS.com/STANLY RAVEL Ilustrasi penjualan mobil

Angkanya mulai meningkat pada awal tahun sampai Maret 2021 yaitu menjadi 40-50 persen dari periode sebelum pandemi. Kenaikan semakin tajam menjadi 70-80 persen dari periode sebelum pandemi setelah insentif PPnBM DTP diberlakukan pada Maret 2021.

Industri komponen otomotif tersebut merupakan bisnis yang sangat luas, dari mulai komponen kendaraan baru sampai komponen suku cadang pengganti dari masing-masing jenis kendaraan.

Jenis kendaraan tersebut terbagi ke dalam segmen bermotor roda dua (2-wheeler), roda tiga (3W), 4W, hingga bus dan truk.

Selain dari faktor penerapan PPnBM, Irianto menjelaskan kenaikan kinerja perseroan itu tidak lepas dari faktor lain seperti diperpanjangnya kebijakan DP 0 persen untuk kepemilikan kendaraan bermotor, dan membaiknya aktivitas ekonomi periode September.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com