Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Medium Pakai Bando, Apakah Cocok?

Kompas.com - 23/10/2021, 09:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mendengar bando, mungkin teringat dengan aksesori yang biasanya dipasang di kepala. Namun berbeda ceritanya di dunia bus, bando dikenal sebagai ornamen atau aksen yang memisahkan kaca depan bus, antara atas dan bawah.

Istilah bando baru muncul ketika bus model double glass ramai di Indonesia. Posisinya yang ada di kaca depan, nampak seperti bando yang biasa dipakai manusia, selain itu setiap karoseri punya model bandonya sendiri-sendiri.

Berawal dari bus besar, bando juga sekarang dipasang ke bodi bus sedang atau medium. Jika di bus besar bando membuat bus terlihat punya dua lantai, bagaimana jika dipasang ke bus medium?

Baca juga: Catat, Ini Syarat Bikin SIM Baru di Indonesia

All New Tourista.Ghulam/KompasOtomotif All New Tourista.

Kusririn, Manager Design karoseri Laksana mengatakan, untuk medium bus memang lebih pas jika tanpa bando atau single glass. Alasannya, pandangan penumpang ke arah depan jadi lebih nyaman, tidak terhalang bando.

“Variasi bando atau model double glass di bus medium memang secara desain lebih variatif. Namun untuk bus medium single glass, desainnya terlihat simpel dan tidak dimakan zaman (timeless),” ucap Kusririn kepada Kompas.com, Jumat (22/10/2021).

Namun karena bus besar mengikuti tren double glass, bus medium juga ikut terpengaruh. Misalnya, pesanan bus medium dengan model double glass juga semakin banyak.

Baca juga: Stoner Ungkap Alasan Sebenarnya Pensiun dari MotoGP

“Jadi untuk medium bus memang harus mempunyai dua model (single dan double glass). Jadi tidak menutup kemungkinan medium bus dengan kaca single masih ada peminatnya,” ucap Kusririn.

Namun belakangan ini, karoseri juga mulai menyediakan pilihan single glass untuk bus-bus besar. Misalnya seperti SR2 Panorama buatan Laksana yang merupakan facelift dari SR2 Single Glass yang diperkenalkan sejak tahun 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com