Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Efeknya jika Isi Bensin Tidak Sesuai Spesifikasi Mesin

Kompas.com - 21/10/2021, 10:12 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan jenis bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan oleh sepeda motor harus sesuai dengan spesifikasinya.

Maka dari itu pemilik sepeda motor harus paham dalam memilih bensin yang sesuai dengan kompresi mesin motornya. Biasanya sudah ada anjuran di buku manual mengenai bahan bakar yang digunakan untuk motor tertentu.

Baca juga: Sirkuit Mandalika Bisa Jadi Jalan Umum, Bagian yang Mana?

Dengan menggunakan bensin yang nilai oktannya sesuai dengan yang direkomendasikan dari pabrikan, tentunya akan membuat pembakaran di ruang mesin lebih sempurna.

Selain itu, penggunaan bahan bakar yang pas dengan rasio kompresi motor juga bisa menjaga keawetan komponen kendaraan.

Wahyudin, Kepala Mekanik AHASS DAM, mengatakan, tiap bahan bakar memiliki RON (Research Octane Number). RON adalah angka identifikasi untuk komparasi antara heptana dan isooktana.

Mengisi bensin sesuai dengan spek kendaraan agar mesin tetap awetKompasOtomotif Mengisi bensin sesuai dengan spek kendaraan agar mesin tetap awet

"Semakin tinggi oktan, maka akan semakin sedikit emisi gas buang yang dihasilkan. Tapi, disesuaikan dengan desain mesin. Ketidaksesuaian penggunaan bahan bakar pada mesin bisa mengakibatkan tarikan menjadi tersendat, kurang tenaga, atau mengelitik," kata Wahyu kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Honda Rebel 250 S Edition, Harga Setara CBR 250RR

Efek samping penggunaan bahan bakar yang memiliki RON terlalu rendah dari spesifikasi yang telah dianjurkan maka akan membuat performa mesin seperti tertahan atau kurang tenaga.

Sedangkan jika menggunakan RON yang spesifikasinya terlalu tinggi juga tidak baik untuk mesin sepeda motor. RON yang terlalu tinggi akan mengakibatkan mesin menggelitik dan membuat temperatur mesin lebih cepat panas.

"Mengelitik terjadi karena terjadi pembakaran lebih awal, tidak sesuai dengan pengapian mesin," kata Wahyu.

Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.

Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi akan membuat bahan bakar mubazir, karena tidak bisa terbakar sempurna. Dampaknya pada mesin akan timbul kerak di bagian dalam.

Baca juga: Mau Beli Nissan March Bekas, Berapa Harga Pasarannya?

Bachtiar Kemal Harahap, pemilik bengkel spesialis matik LD Garage, mengatakan, pada umumnya motor sekarang kompresinya rendah. Sehingga, pakai Pertalite atau Pertamax sudah cukup.

"Tapi, banyak juga yang pakai bensin dengan RON tinggi. Sebetulnya, hal tersebut mubazir, karena mesin tidak mampu membakar semua," ujar Kemal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com