Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandalika Street Circuit Diklaim Jadi Trek Paling Canggih

Kompas.com - 18/10/2021, 07:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

MANDALIKA, KOMPAS.com – Proses pembangunan The Mandalika Street Circuit sebentar lagi rampung. Soal trek, pengaspalan sudah 100 persen, hanya menunggu pengecatan, mulai dari bagian run-off sampai apex dan curb.

Adapun untuk fasilitas penunjang sirkuit, misalnya pit building modular sudah sampai di Mandalika, tinggal perakitan. Begitu juga medical center dan gedung race control yang tinggal finishing saja.

Berstatus sebagai sirkuit yang masih baru, Mandalika menawarkan beragam teknologi canggih di dalamnya. Dyan Dilato, Head of Operations – Sporting Mandalika Grand Prix Association (MGPA), menjelaskan beberapa kecanggihan dari sirkuit berkonsep jalanan ini.

Baca juga: Avanza Veloz Model Baru, Calon LMPV dengan Fitur Terbanyak

Dyan Dilato di Sirkuit MandalikaKOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Dyan Dilato di Sirkuit Mandalika

“Pertama untuk aspek safety, kita memakai concrete wall dengan debris fence yang sebetulnya balap motor enggak perlu itu. Jadi ini boleh dibilang terbaru dan tercanggih istilahnya,” ucap Dyan di Mandalika belum lama ini.

Concrete wall dipilih menggantikan rail guard yang terbuat dari besi. Bentuk dari concrete wall ini seperti yang ada di sirkuit perkotaan, misalnya di Baku, Azerbaijan, atau gelaran balap Formula E di jalanan perkotaan.

“Jadi Sirkuit Mandalika sudah super-aman, run-off jauh. Jadi biar aman, concrete wall ditambah tire barrier dan ditutup conveyor belt,” kata Dyan.

Baca juga: Mulai Besok Waktu Pemberlakuan Ganjil-Genap di Jakarta Kembali Normal

Dyan menjelaskan, di Sirkuit Mandalika tidak perlu menggunakan air fence seperti yang pernah kita lihat di Red Bull Ring Austria yang pernah ditabrak Maverick Vinales pada musim 2020. Air fence dibutuhkan pada sirkuit dengan belokan tajam.

“Di Mandalika, enggak usah pakai air fence, dengan gravel gitu saja motor enggak sampai (tabrak concrete wall), kita sudah tes. Gravel-nya punya kedalaman 30 cm dan harus selalu digaruk terus agar gembur atau soft,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com