Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Lagi Pencurian Ban dan Pelek, Empat Ban Hilang Tak Bersisa

Kompas.com - 11/10/2021, 12:38 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video yang memperlihatkan ban mobil yang hilang karena digondol oleh pencuri.

Unggahan tersebut dibagikan oleh pemilik akun Instagram @romansasopirtruck. Dalam rekaman yang itu terlihat mobil LCGC berkelir kuning itu kehilangan keempat ban dan pelek. Bahkan mobil masih sempat diganjal batu oleh pelaku.

Kejadian seperti ini memang bukan yang pertama kali, sebelumnya juga sempat beredar video mobil Toyota Rush dan Mitsubishi Xpander yang juga mengalami hal serupa.

Terkait hal ini, On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, pemilik mobil sebaiknya lebih berhati-hati. Apalagi jika pencuri menggunakan alat impact wrench, sangat mudah untuk melepas ban.

Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Beruntun di Tulungagung Jawa Timur

Menurut Zulpata, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemilik mobil untuk mencegah pencurian. Namun, itu tidak bisa berkerja 100 persen, hanya sebagai pengulur waktu dan menyulitkan pencuri.

“Karena saat ini pencuri lebih canggih, tapi setidaknya ada langkah preventif yang bisa dilakukan pemilik kendaraan,” ucap Zulpata belum lama ini kepada Kompas.com.

Pertama, pemilik mobil bisa mengganti kepala nut dengan bentuk yang tidak lazim. Semisal bentuk kembang atau kotak dalam. Adapun harga untuk kepala nut bervariasi. Namun rata-rata penjual membanderolnya mulai dari Rp 30.000 sampai Rp 100.000.

Baca juga: Motor Listrik Bergaya Klasik Terinspirasi Yamaha RX100

“Bila ingin lebih aman, bisa juga menggunakan nut yang terkunci. Model ini biasa digunakan untuk ban cadangan yang digantung di belakang mobil. Namun, ketika digunakan memang ada sedikit bunyi dan vibrasi,” kata dia.

Selanjutnya, bisa juga dengan mencoba aktifkan lagi alarm guncangannya. Jadi, ketika mobil tergoncang, sirene alarm akan berbunyi.

“Tetapi risikonya mobil jadi lebih sensitif. Apalagi jika sedang parkir di mall yang kondisinya ramai,” ucapnya.

Namun yang pasti, perhatikan keamanan situasi sekitar saat memilih tempat parkir. Terlebih bila parkir di fasilitas umum. Cari lokasi yang dianggap berdekatan dengan keramaian atau dengan pos penjaga (satpam).

Jangan mengundang kejahatan dengan meninggalkan kendaraan di tempat sepi, yang memungkinkan pelaku bisa leluasa beraksi dengan membongkar ban mobil.

Trend pelek AgyaStanly/Otomania Trend pelek Agya

Rugi Jutaan Rupiah

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan untuk harga ban dan pelek bervariasi, namun untuk mobil low cost green car (LCGC) seperti Toyota Agya, kisaran harga untuk satu ban Rp 960.000 dan Rp 800.000 untuk satu peleknya.

Menurut Suparna, harga pelek Toyota Agya memang lebih murah ketimbang harga ban lantaran untuk ban sudah disesuaikan dengan harga eceran tertinggi.

Pelek Agya harganya Rp 800.000 per-pieces ini untuk yang tahun 2012, kalau tipe terbaru harga satu peleknya Rp 1,2 juta. Kemudian untuk ban Rp 960.000-pieces. Kalau empat-empatnya yang hilang ya tinggal dikalikan saja,” ucap Suparna saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/10/2021).

Jadi, jika pemilik mobil kehilangan keempat ban dan pelek, harus mengeluarkan dana sebesar Rp 7.040.000 sampai Rp 8.640.000.

Sementara itu untuk mobil low MPV Toyota Avanza harga pelek dan bannya sedikit lebih mahal, yakni Rp 1,5 juta untuk satu pelek, dan Rp 1,1 juta untuk satu ban. Jadi, jika pemilik mobil kehilang keempat ban dan pelek, harus mengeluarkan dana sebesar Rp 10.400.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com