Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Sering Ganti Merek Oli Dapat Merusak Mesin Mobil?

Kompas.com - 03/10/2021, 11:01 WIB
Arif Nugrahadi,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelumas atau oli mobil menjadi salah satu komponen paling penting dalam kinerja mesin mobil. Saat ini, berbagai merek oli mobil banyak dipasarkan di Indonesia.

Penggunaan oli mobil sebaiknya disesuaikan dengan rekomendasi dari pabrikan. Setiap pabrikan mobil pastinya sudah memberikan anjuran dalam penggunaan pelumas mesin yang sesuai dengan karakter mesinnya.

Baca juga: Kecelakaan Mobil Terjun Bebas dari Tol, Ingat Aturan Batas Kecepatan

Hanya saja, terkadang tidak sedikit pemilik kendaraan roda empat yang tergiur dengan merek pelumas karena adanya beberapa keunggulan berbeda ataupun karena alasan harga.

Hal ini membuat pemilik mobil sering ganti merek oli mobil yang digunakan untuk jantung pacu kendaraannya.

Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, sering menggati merek oli mobil bisa saja dapat merusak mesin mobil.

Ilustrasi ganti oli mobil di CARFix.carfix Ilustrasi ganti oli mobil di CARFix.

Hal ini disebabkan karena setiap pelumas sudah dibuat dengan berbagai bahan yang menyesuaikan karakter mesin termasuk juga dalam penggunaan zat aditif.

Sehingga, setiap merek oli akan memiliki kandungan zat aditif yang tidak sama antara merek yang satu dengan yang lainnya.

Baca juga: BMW Indonesia Digugat Konsumen, Minta Ganti Rugi Rp 4,5 Miliar

“Setiap mereka pelumas punya zat aditif yang berbeda, bisa menyebabkan terjadinya sludge (lumpur), jika oli dicampur,” ujar Bambang kepada Kompas.com belum lama ini.

Lumpur endapan bisa muncul karena adanya sisa pelumas lama yang masih tertinggal di ruang mesin saat penggantian oli. Sebab, saat penggantian oli tidak semua pelumas lama yang bisa keluar tuntas dari ruang mesin.

“Saat penggantian oli tentunya masih ada sisa pelumas lama yang tertinggal di dalam mesin, itu yang menjadikan munculnya sludge,” kata dia.

Pelumas kendaraanwww.netwaste.org.au Pelumas kendaraan

Hal yang sama juga dikatakan oleh Training and Technical Engineer Motul Indonesia Rialdy Fasha. Rialdy menjelaskan, setiap oli mesin memiliki grade kualitas yang berbeda-beda dari mineral, yakni semi dan full sintetik.

Baca juga: Bea Cukai Batam Lelang Nissan GT-R R34, Limit Mulai Rp 500 Jutaan

Dengan sering ganti-ganti merek oli pada mobil, akan ada beberapa dampak buruk yang timbul pada mobil tersebut.

"Salah satunya dapat berpengaruh terhadap performa dan proteksi pada mesin, antara lain bisa kerusakan pada seal, umur mesin yang lebih singkat dan lainnya," ujar Rialdy.

Di samping itu, Rialdy menambahkan, setiap oli memiliki zat aditif yang berbeda-beda, jika terlalu sering diganti dengan merek yang berbeda, maka akan ada sisa pelumas sebelumnya yang bercampur oli baru.

"Jika terus dilakukan seperti itu, maka aditif oli yang terdapat pada mesin bisa terjadi perbedaan unsur senyawa yang mengakibatkan reaksi kimia pada mesin," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com