Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerjaan Rumah Aparat Mengubah Perilaku Pengemudi Bus Ugal-ugalan

Kompas.com - 09/09/2021, 10:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Infrastruktur jalan tol di Pulau Jawa bisa dibilang paling baik saat ini karena sudah menghubungkan antar ujung pulau. 

Adanya tol ini juga dimanfaatkan PO bus AKAP agar mempersingkat waktu perjalanan. Namun sayangnya, pengemudi bus yang ugal-ugalan seakan difasilitasi dengan jalanan yang mulus serta sepi.

Sering kali pengemudi bus ugal-ugalan di jalan tol, mulai dengan memacu kendaraannya sampai kecepatan maksimal, menyalip dari bahu jalan, sampai buat aksi pepet depan. Padahal angka kecelakaan yang melibatkan bus di jalan tol tidaklah rendah.

Baca juga: Video Viral Kartu E-Toll Bisa Kedaluwarsa, Begini Penjelasannya

Bus AKAP Murni Jayamurnijayalovers Bus AKAP Murni Jaya

Lalu apakah mungkin mengubah perilaku pengemudi bus tadi dari yang ugal-ugalan menjadi taat aturan?

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, mengubah perilaku, apalagi mental pengemudi bus tidak semudah kata-kata. Satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan pengawasan para aparat di lapangan.

“Pengawasan di lapangan dan penindakan hukum yang tegas perlu dilakukan untuk mengubah perilaku pengemudi. Sehingga mereka patuh dan takut apabila melanggar,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Toyota Kembangkan Baterai Mobil Listrik Sendiri yang Lebih Murah

Memang selama ini sudah ada beberapa aksi razia yang dilakukan petugas. Namun nampaknya razia tadi tidak berdampak apa-apa, masih saja ada pengemudi bus yang ugal-ugalan dan tetap melanggar aturan.

“Efeknya setelah itu? Nol besar. Para pengemudi ini sudah lebih pintar dari penegak hukum,” kata Sony.

Jadi soal penindakkan, harus ada hukuman yang lebih berat, baik kepada pengemudi maupun operator bus. Sehingga muncul efek jera dan diharapkan bisa mengubah perilaku si pengemudi maupun operator bus dalam memilih krunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com