JAKARTA, KOMPAS.com - Segmen sepeda motor sport full fairing tidak begitu besar di Indonesia. Tapi konsumen di segmen ini terjaga dan penggemarnya cukup fanatik.
Saat ini hampir tiap pabrikan punya motor full fairing dengan kelas atau kubikasi yang beragam. Mulai dari kelas entry level 150cc, 250cc hingga masuk ke ranah supersport dan superbike.
Baca juga: Pengalaman Pertama Vinales Jajal Aprilia, Ingin Lebih
Motor sport full fairing
Keunggulan motor sport full fairing ialah tampilannya yang racy karena diadopsi dari motor balap. Bentuknya menyiratkan motor performa tinggi dan juga kecepatan.
Kelemahannya ialah buat di kota besar yang relatif macet badan mudah pegal. Mulai dari lengan, pinggang dan kaki. Untuk itu perlu penyesuaian lebih saat berkendara dengan motor sport.
Yamaha Riding Academy (YRA) memberikan panduan buat pengguna motor sport fairing agar lebih menikmati perjalanan dan saat menggebernya di jalanan.
Riding posture
1.Riding posture mengikuti karakter sepeda motor, rileks dan senatural mungkin agar lebih mudah untuk melakukan handling dan menjaga kestabilan motor.
2. Posisi tangan mengikuti kontur setang dengan pergelangan dan siku menyudut. Posisi tangan yang lurus lebih susah menghandlingnya.
Baca juga: Konversi Motor Listrik Lebih Mahal Dibanding Beli Produk Jadi
Posisi kaki mendekap body motor (knee grip), hindari kaki yang mengangkang ini akan membuat kestabilan berkurang. Posisi punggung da bahu rileks karena posisi setang rendah, badan disarankan sedikit membungkuk.
3. Posisi badan bisa berubah menyesuaikan dengan kondisi pengoperasian sepeda motor.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.