Diskon SUV Murah di Yogyakarta, Terios Rp 10 Juta, XL7 Rp 6 Juta

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Masa pemberian diskon PPnBM 100 persen untuk sejumlah mobil baru akan berakhir sebentar lagi, tepatnya usai tanggal 31 Agustus 2021. Meski begitu, beberapa diler mobil di Yogyakarta masih memberikan diskon tambahan guna merangsang penjualan.

Ambil contoh pada segmen mobil low sport utility vehicle (LSUV) atau SUV murah. Beberapa model mobil turut mendapatkan insentif PPnBM tersebut.

Melansir keterangan beberapa agen penjualan di sejumlah diler mobil di Yogyakarta, Rabu (25/8/2021), hingga akhir Agustus ini masih ada diskon tambahan untuk SUV murah produksi Toyota, Daihatsu, dan Suzuki.

Baca juga: Mana Lebih Kuat Nanjak, Mobil Penggerak Depan atau Belakang?

Dok. ADM Ilustrasi Daihatsu Terios

Ada Toyota Rush sebagai model SUV murah andalan Toyota yang mendapatkan diskon tambahan sebesar Rp 7 juta dari diler Yogyakarta. Berkat potongan harga tersebut, kini Rush termurah yakni tipe 1.5 G M/T dibanderol dengan harga Rp 248,3 juta.

Berikutnya adalah All New Terios, SUV murah yang diusung oleh Daihatsu. Terios sendiri merupakan hasil kolaborasi Daihatsu dengan Toyota yang mengusung Rush. Di Yogyakarta, Terios mendapatkan potongan harga tambahan sebesar Rp 10 juta.

Berkat promo ini, Terios tipe terendah yakni X M/T E4 yang semula dibanderol Rp 205,4 juta turun jadi Rp 195,4 juta. Lantas untuk tipe tertingginya yaitu R A/T CUSTOM E4 kini dijual pada angka Rp 246,9 juta.

Baca juga: PPKM Diperpanjang Lagi, Begini Aturan Berkendara ke Luar Kota

KOMPAS.COM/STANLY RAVEL Suzuki XL7 Alpha AT

Yang terakhir adalah SUV murah yang diusung oleh Suzuki, yakni XL7. Di jaringan diler wilayah Yogyakarta, XL7 dapat diskon tambahan sebesar Rp 6 juta.

Usai dikalkulasikan dengan harga terbarunya, XL7 kini dipasang pada harga Rp 226,55 juta untuk tipe terendahnya, XL7 Zeta M/T. Lalu tipe tertingginya, XL7 Alpha A/T dibanderol 261,7 juta.

Sayangnya tidak semua varian LSUV dari ketiga merek tersebut siap tersedia, dengan kata lain harus menunggu masa inden. Artinya konsumen tidak bisa menikmati insentif PPnBM secara penuh lagi.