Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Asal-usul Istilah Tak pada Mesin Sepeda Motor

Kompas.com - 18/08/2021, 15:01 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di dunia roda dua, khususnya sepeda motor, ada istilah 2-tak dan 4-tak. Istilah tersebut sering digunakan saat menjelaskan tipe mesin suatu motor.

Namun, tak banyak yang mengetahui dari mana istilah "Tak" tersebut berasal. Sebagian besar orang hanya tahu perbedaannya saja.

Baca juga: Pebalap Veteran Cerita Suka Duka Motor Balap 500 cc 2-tak

Mesin 2-tak mengeluarkan lebih banyak asap. Sedangkan mesin 4-tak, tidak mengeluarkan asap yang pekat.

Mesin Motor.Shutterstock Mesin Motor.

Selain itu, dari suara yang dihasilkan juga berbeda. Motor 4-tak memiliki knalpot yang suaranya lebih senyap dibandingkan 2-tak.

General Manager After Sales & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) M Abidin, mengatakan, bahwa “Tak” itu berasal dari bahasa Belanda yang kemudian diserap menjadi istilah umum di tengah masyarakat Indonesia.

Baca juga: Ini 3 Motor 2-Tak yang Harganya Kini Tembus Ratusan Juta Rupiah

Dalam bahasa Belanda, kata yang benar penulisannya adalah "Takt", yang memiliki arti sama seperti stroke atau langkah.

Kawasaki ZX-25RFoto: Autoby Kawasaki ZX-25R

“Istilah 2-takt atau 4-takt itu adalah bahasa Belanda yang artinya stroke atau langkah. Seiring dengan waktu, sebutannya menjadi ‘Tak’,” ujar Abidin, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Abidin menambahkan, hal tersebut sama seperti komponen crankshaft (poros engkol) yang kemudian dikenal di dalam negeri menjadi krukas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com