JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara di jalan bukanlah hal sepele, apalagi bagi pengendara sepeda motor milenial. Sebab, tak jarang anak muda yang terlibat permasalahan mengemudi hingga menyebabkan kecelakaan fatal.
Masih banyak yang dibonceng mengoperasikan ponsel pada saat motor melaju. Namun sayangnya, perilaku seperti ini sudah menjadi kegiatan lumrah.
Baca juga: Akhir Pekan, Ganjil-Genap di Jakarta Tetap Berlaku
Padahal, bermain ponsel pada saat dibonceng merupakan tindakan yang membahayakan bagi pembonceng itu sendiri.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, tindakan bermain ponsel bagi boncengers merupakan tindakan yang dapat membahayakan keselamatan pengendara maupun yang dibonceng.
"Tentunya pembonceng itu juga memiliki resiko yang sama jika terjadi kecelakaan. Artinya pembonceng juga harus berkonsentrasi dalam berkendara," kata Agus kepada Kompas.com, Minggu (15/8/2021).
Agus menambahkan, jika pembonceng tidak berkonsentrasi apalagi bermain ponsel, pada saat terjadi kecelakaan biasanya akan mengalami luka yang cukup fatal.
Baca juga: Bunyikan Sirene dan Minta Jalan, Sopir Ambulans Ini Dikritik Warganet
"Itu karena pembonceng tidak siap untuk mengantisipasi keadaan yang terjadi karena tidak berkonsentrasi," kata dia.
Pengendara motor jika terjadi kecelkaaan akan dapat mengantisipasi tindakan apa yang akan dilakukan. Namun bagi pembonceng yang tidak berkonsentrasi maka tidak akan siap dengan kondisi yang terjadi sehingga berpotensi mengalami luka yang cukup fatal.
"Kalau pengendaranya, jika terjadi sesuatu misalnya kecelakaan maka akan secara reflek akan mengambil tidakan untuk menghindari luka yang lebih fatal," kata Agus.
Agus mengingatkan, sebagai pembonceng ada beberapa hal yang harus dilakuan untuk keselamatan baik pengendara maupun pembonceng. Hal tersebut antara lain pembonceng harus berpegangan kepada pengendara.
Kedua yakni lutut pembonceng diusahakan untuk menempel ringan di pinggul pengendara. Tidak boleh terbuka lebar agar saat bermanuver lutut pembonceng tidak tersangkut kendaraan lain.
Baca juga: Ganti Warna Pelat Nomor Kendaraan, Berapa Biayanya?
Ketiga, kaki pembonceng harus tepat pada footstep, tidak boleh menggantung atau bergerak kemana-mana agar keseimbangan motor terjaga.
Keempat, pembonceng harus mengikuti gerak tubuh pengendara. Ketika pengendara bermanuver ke kanan maka pembonceng juga mengikuti dan tidak melakukan gerakan yang melawan arah.
Yang terpenting yakni pembonceng harus memperhatikan jalan di depan dan menggunakan perlengkapan keamanan seperti pengendara sepeda motor.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.