Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus UHD Wajib Pakai Sasis Tronton, Ini Alasannya

Kompas.com - 30/07/2021, 15:12 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bus Ultra High Decker (UHD) adalah konsep bodi bus yang memposisikan kursi penumpang berada di atas kursi pengemudi. Posisi ini umum disebut dengan istilah low drive.

Kursi penumpang memang berada di dek atas, tapi UHD bukanlah bus tingkat seperti double decker. UHD hanya memiliki satu lantai untuk penumpang. Secara dimensi, UHD juga sedikit lebih rendah dari bus double decker.

Sebagai gambaran, bus UHD memiliki tinggi sekitar 4 meter. Sementara bus double decker didesain dengan ketinggian rata-rata 4,15 meter. Meski begitu, panjang dan lebarnya sama, yakni 13,5 meter dan 2,5 meter.

Baca juga: Sinar Jaya Rombak Bus Lama Jadi Legacy SR2 Single Glass S Series

Konsep bus UHD ini jadi hal yang unik di dunia angkutan umum Indonesia. Pertama kali diperkenalkan Karoseri Adiputro pada pameran GIIAS tahun 2018 silam, UHD dianggap memiliki keunikan tersendiri.

Posisi duduk sopir bus UHDKompas.com/Fathan Radityasani Posisi duduk sopir bus UHD

Menurut Karoseri yang bermarkas di Malang, Jawa Timur ini, bus UHD diposisikan berada di bawah bus double decker dan di atas bus Super High Decker (SHD).

Supervisor Finishing Bus Karoseri Adiputro Yohan Setiawan mengatakan bahwa bus UHD kerap dimanfaatkan Perusahaan Otobus (PO) untuk melakukan perjalanan mengantar penumpang sekaligus paket barang seperti sepeda motor karena bagasinya yang lebih lega dibandingkan bodi bus lainnya.

Baca juga: Begini Cara agar Tarikan Mobil Diesel Jadi Enteng

"Iya betul (UHD dijadikan kendaraan pengiriman paket). Karena kalau bus double decker bagasinya lebih kecil," ungkap Yohan kepada Kompas.com, Jumat (30/7/2021).

Jika diamati, dengan tinggi UHD yang hanya selisih beberapa sentimeter dari double decker namun kabin penumpang hanya satu lantai, memang benar bahwa bagasi bawah UHD akan lebih luas.

Potret bus dengan bodi UHD bersasis trontonImotorium Potret bus dengan bodi UHD bersasis tronton

Dengan dimensi yang hampir mirip bus tingkat, Yohan mengatakan bahwa UHD hanya bisa dirakit di atas sasis triple axle alias tronton. Contohnya seperti Mercedes-Benz OH 2542, Scania K410iB, dan Volvo B11R.

Baca juga: Harga MPV Bekas Ini Cuma Rp 50 Jutaan, Pilihannya dari Panther sampai Odyssey

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa sasis biasa tidak akan kuat dan imbang untuk menopang bodi UHD. Maka dari itu, tidak akan ditemukan bus berbodi UHD yang menggunakan sasis dua sumbu roda.

Jika ingin mencoba sensasi menaiki bus ini, beberapa PO yang memiliki armada berbodi UHD antara lain ada Pandawa 87, Sudiro Tungga Jaya, Rosalia Indah, dan Gunung Harta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com