Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intip Spesifikasi Suzuki Bandit 250, Moge Incaran Para Kolektor

Kompas.com - 22/07/2021, 13:41 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada era 1990-an, Suzuki mengeluarkan motor sport naked yang cukup banyak dimminati pada masa itu. Motor gede (moge) tersebut adalah Suzuki Bandit 250 atau GSF250.

Suzuki Bandit 250 merupakan varian terkecil di antara keluarga Bandit. Selain 250, Suzuki juga menghadirkan Bandit 400, 600, 650, 750, 1200, dan 1250.

Dikutip dari Suzuki.co.jp, Kamis (22/7/2021), Bandit 250 sendiri memiliki beberapa varian, yakni Standard (GSF250), Variable Valve Timing (GSF250V), dan Limited Edition (GSF250Z).

Baca juga: Manfaatkan Nama Bandit yang Sudah Melegenda

Motor ini diperkenalkan pada 1989 hingga akhirnya disetop produksinya pada era 2000-an. Bandit 250 dihadirkan untuk menyaingi rivalnya saat itu, yakni Kawasaki Balius ZR-250, yang memiliki model serupa.

Desainnya cukup agresif, meski tanpa lekuk bodi yang tajam. Bandit 250 mengandalkan rangka tubular-steel. Berbeda dengan GSX-R250 pada masa itu yang menggunakan rangka twinspar aliminium.

Suzuki GSF250 alias Bandit 250 Dok. Webike.id Suzuki GSF250 alias Bandit 250

Untuk kaki-kakinya, Bandit 250 menggunakan suspensi depan teleskopik dan monoshock-linkage untuk suspensi belakang.

Pelek palang tiga yang digunakan juga jadi salah satu bagian yang diincar para modifikator dan builder.

Pada sistem pengereman, Bandit 250 menggunakan rem depan dengan cakram hidrolik berdiameter 320 mm kaliper double piston. Sedangkan pada rem belakangnya, menggunakan cakram hidrolik 220 mm kaliper single piston.

Baca juga: Bandit Ganteng yang Semakin ”Macho”

Di sektor mesin, Bandit 250 ditenagai dengan mesin 4-silinder segaris, berpendingin cairan, DOHC, 16 katup, dengan kapasitas mesin sebesar 249 cc. Mesinnya dipadukan dengan sistem transmisi manual 6-percepatan.

Ukuran diameter pistonnya 49 mm dan langkahnya 33 mm. Untuk sistem pengabutan bahan bakar, Suzuki mempercayakan empat karburator Mikuni VM 32 SE dengan rasio kompresi yang cukup padat, yakni 12,5:1.

Suzuki GSF250V alias Bandit 250 tipe Variable Valve TimingDok. Suzuki.co.jp Suzuki GSF250V alias Bandit 250 tipe Variable Valve Timing

Mesinnya mampu menghasilkan tenaga maksimum hingga 45 tk pada 14.000 rpm dan torsi maksimum mencapai 25,5 Nm pada 10.500 rpm. Top speed Bandit 250 diklaim tembus 190 km/jam.

Untuk ukuran motor 250 cc, tenaga yang dihasilkan cukup luar biasa. Tentu saja, tenaganya didapat berkat penggunaan mesin 4-silinder.

Untuk varian Variable Valve Timing atau GSF250V yang diproduksi pada 1995, tenaga yang dihasilkan lebih merata dan power delivery disebut semakin halus. Sebab, mekanisme buka tutup katup atau klepnya sudah diatur secara elektrik.

Untuk membedakan GSF250 dengan GSF250V cukup mudah, bisa dilihat dari leher knalpotnya. Pada GSF250, leher knalpotnya langsung melengkung ke belakang. Sedangkan pada GSF250V, leher knalpotnya lebih banyak lekukannya.

Suzuki GSF250V alias Bandit 250 tipe Variable Valve TimingDok. Webike.id Suzuki GSF250V alias Bandit 250 tipe Variable Valve Timing

Dengan segala keunggulan tersebut, Bandit 250 juga memiliki kekurangan. Motor ini memiliki bobot yang sangat berat, mencapai 165 kg. Maka itu, diimbangi dengan mesinnya yang bertenaga.

Sekarang ini, Bandit 250 jadi incaran para kolektor. Harganya pun sekarang bisa dikatakan "gelap" alias tak menentu. Tergantung dari si penjual, kondisi motor, mesin, kelengkapan surat-suratnya, dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com