Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berulang, Remaja Pria Terlindas Truk demi Konten Viral

Kompas.com - 15/07/2021, 08:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar lagi di media sosial video yang memperlihatkan sekumpulan remaja mengadang truk yang sedang melaju di jalan raya. Rekaman tersebut viral setelah diunggah oleh akun instagram @agoez_bandz4, Rabu (14/7/2021).

Tren berbahaya ini memang kerap dilakukan oleh sekumpulan remaja atau bahkan anak kecil di bawah umur demi mendapatkan rekaman video yang nantinya viral. Mereka akan dinilai berhasil jika truk yang mereka adang berhenti sebelum menabrak mereka.

Namun, tidak jarang yang berujung fatal, seperti yang terjadi dalam video tersebut. Jadi, ketika remaja itu hendak menghentikan laju truk tronton setelah tikungan, malah terlindas.

Baca juga: Mobil Parkir Selama PPKM Darurat, Jangan Lupa Cek Kondisi Wiper

Seorang remaja pria hadang trukinstagram.com/agoez_bandz4 Seorang remaja pria hadang truk

Menanggapi hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengingatkan, jalan raya merupakan tempat mesin atau kendaraan yang bergerak dinamis dengan kecepatan, karakter, dan kemampuan yang berbeda-beda.

“Artinya, berada di jalan raya saja harus siap menerima risiko kecelakaan, apalagi bermain-main dengan truk. Kalau mampu selamat itu hanya sesaat, karena besok-besok bahaya tetap mengintai,” ucap Sony saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/7/2021).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Agoez Bandz Official (@agoez_bandz4)

Sony melanjutkan bahwa mengemudi kendaraan itu tidak semudah teori. Dari semua proses mengemudi, yang paling sulit adalah melakukan pengereman, apalagi untuk mobil truk yang jarak berhentinya tidak bisa seketika, butuh jarak yang panjang.

“Enggak bisa juga melakukan pengereman dengan cara menghindar, karena keseimbangan truk tersebut langsung hilang dan itu pasti susah dikuasai hingga banyak berujung kecelakaan,” kata dia.

Baca juga: PPKM Darurat, Servis Rutin Motor Bisa Pakai Home Service dari AHASS

Selain itu, menurut Sony, tidak semua pengemudi mampu mengemudi dalam kondisi prima. Contohnya pada malam hari, di mana kondisi pengemudi mengalami penurunan kemampuan motorik dalam bereaksi.

Aksi remaja hadang truk Foto: Tangkapan layar Aksi remaja hadang truk

“Kasihan pengemudinya, apabila ada korban, pasti dia tersangkut masalah hukum,” katanya.

Menurut Sony, dalam hal ini peran orangtua memang sangat dibutuhkan dalam memberikan edukasi bahwa hal tersebut sangat berbahaya untuk dilakukan.

“Sekarang kan masanya sekolah online, maka peran orangtua sangat besar. Tapi, sulitnya mereka (anak remaja) susah dikontrol dan mungkin juga ada yang homeless (kabur dari rumah),” ucap.

Kasus serupanya sebelumnya juga sudah pernah terjadi yang melihatkan sekumpulan anak remaja menghalau truk sedang melintas.

Baca juga: Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Dibatasi bagi Kendaraan Penumpang

 

Peristiwa seperti ini sebenarnya juga sangat merugikan bagi sopir truk, lantaran itu Sony juga mengingkat agar sopir tak melakukan manuver menghindar yang memang belum dikuasiai.

Seorang remaja tewas di tempat, diduga ketika berupaya menebeng sebuah truk di Bogor, Sabtu (10/7/2021) Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Seorang remaja tewas di tempat, diduga ketika berupaya menebeng sebuah truk di Bogor, Sabtu (10/7/2021)

Sonny menyarankan agar sopir tetap tenaga dan berpokir aman, kurangi kecepatan, serta bersiap berhenti jika sekelompok anak memang tak mau minggi dari jalan.

"Bagaimanapun nyawa mereka nomor satu. Bukan cari benar atau salah, sebab adanya korban yang di akibat kelalaian si pengemudi harus dipertanggung jawabkan di muka hukum,” ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com