Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Terparkir Selama PPKM Darurat, Waspada Muncul Jamur pada Kabin

Kompas.com - 13/07/2021, 19:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Imbas dari lonjakan virus Covid-19, membuat pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali sejak 3 hinga 20 Juli 2021.

Masyarakat pun di imbau untuk tidak keluar rumah selama kurang lebih dua pekan. Kondisi ini otomatis akan membuat kendaraan kesayangan jarang digunakan dan hanya menganggur di parkiran.

Perlu diketahui, mendiamkan kendaraan untuk waktu yang cukup lama baik di dalam garasi atau di bawa cuaca terik bisa menimbulkan potensi kerusakan pada eksterior hingga interior mobil.

Baca juga: Begini Rumus Menghitung Pajak Kendaraan Bermotor

Christopher Sebastian, Owner Makko Group mengatakan, usahakan untuk tidak memarkir mobil terlalu lama di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau di bawah pohon jika sedang musim hujan. Sebab, dapat membuat eksterior mobil menjadi kusam.

“Selain itu, interior juga bisa menjadi rusak karena akan banyak debu dan jamur. Bahkan, lumut juga bisa tumbuh sehingga interior akan lapuk dan rusak atau berkarat,” ucap Christopher saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/7/2021).

Ilustrasi parkir mobil di jalan, di kawasan Pasar Lama.KOMPAS.COM / VITORIO MANTALEAN Ilustrasi parkir mobil di jalan, di kawasan Pasar Lama.

Christopher menyarankan, sebaiknya parkir mobil di garasi rumah yang ada atapnya agar paparan sinar matahari tidka menyentuh bodi mobil secara langsung. Selain itu, pemilik juga bisa menggunakan penutup atau cover khusus pada mobil.

Menurut Operation Manager Autospa Bekasi Ario Hadi menambahkan, kotoran seperti noda dan debu bersifat akumulasi. Oleh sebab itu, sebelum terlalu banyak sebaiknya segera dibersihkan. Karena semakin tidak dirawat, maka akan semakin sulit juga nanti hilangnya.

“Seperti contoh, bila ada noda kecoklatan pada plafon mobil. Bagian tersebut sulit untuk dibersihkan, tapi bila tidak segera dilakukan tindakan, noda akan sulit hilang, hanya tersamarkan saja,” ucap Ario.

Door trim Toyota RaizeKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Door trim Toyota Raize

“Lalu untuk noda kering yang bisanya tertinggal di door trim maupun dasbor seperti flek putih. Ini kasat mata, tapi sebenarnya banyak juga kotorannya. Paling banyak itu di sela-sela pintu, bahkan sering kali sampai berkerak,” lanjutnya.

Ario juga menyampaikan risiko lain bila noda-noda tersebut terus dibiarkan dalam waktu yang lama. Selain akan sulit dihilangkan, ada kemungkinan mobil bermasalah, seperti korosi.

Baca juga: Harga Yamaha Mio M3 di Bursa Motor Bekas, Mulai Rp 5,3 Juta

Bersihkan kabin mobil dengan sabun bayi

Owner Vertue Concept Edy mengatakan, untuk membersihkan bagian kabin mobil cukup menggunakan sabun bayi agar tak merusak interior.

“Selain mengandung ph yang seimbang, sudah terbukti kandungannya bisa menghilangkan bakteri,” katanya.

Caranya, yakni dengan memotong kecil-kecil sabun, kemudian diblender setelah itu bisa dicampur menggunakan air.

“Penggunaannya juga mudah, cukup dilap-lap saja untuk menjaga interior dan untuk yang berbahan kulit juga aman menggunakan bahan ini,” kata Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com