Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Lama Terpakrir, Bisa Terjangkit Flat Spot pada Ban

Kompas.com - 08/07/2021, 19:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membuat kendaraan rada empat jadi jarang dipakai. Meski lebih sering terparkir di garasi, mobil juga tetap butuh perhatian.

Salah satu komponen yang harus diperhatikan adalah ban mobil, sebab komponen ini yang menahan beban kendaraan. Jika posisi mobil diam terlalu lama di garasi, ada kemungkinan ban akan mengalami flat spot pada bagian yang bersentuhan dengan lantai.

Flat spot merupakan kerusakan pada bagian ban yang menjadi rata karena terlalu lama diam dan menyentuh langsung ke permukaan lantai.

Baca juga: Titik Penyekatan di Kabupaten Bogor Ditambah, Ini Lokasinya

Jika ingin mendiamkan mobil di garasi dalam waktu yang lama, ada cara untuk mencegah terjadinya flat spot pada ban.

On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggu Tbk Zulpata Zainal akan memberi tips ketika mobil ditinggal diam dalam waktu yang lama.

Sebelum mobil didiamkan di garasi dalam waktu yang lama, Zulpata menyarankan, sebaiknya pemilik mobil cek dulu kebocoran ban, pentil dan pelek.

Ilustrasi ban flat spotcowest.net Ilustrasi ban flat spot

Mengecek kebocoran bisa dilakukan dengan mudah, yaitu dengan dioleskan menggunakan air sabun. Ketika dioleskan dengan air sabun, jika terlihat ada kebocoran, akan menghasilkan gelembung.

“Jika ada ada kebocoran, lebih baik diperbaiki terlebih dahulu, daripada ban mengalami kebocoran saat di garasi dan malah menimbulkan masalah lain seperti ban peang karena kurang tekanan udara,” ucap Zulpata beberapa waktu lalu kepada Kompas.com.

Baca juga: PPKM Darurat, Line Perdana Bus AKAP Pandawa 87 Ditunda

Setelah mengecek kebocoran ban, isi tekanan udara yang cukup tinggi. Untuk mobil penumpang, bisa diisi sampai 44 psi, hal ini dilakukan guna menghindari terjadinya flatspot.

“Ketika mobil diam dalam waktu lama, tekanan udara pada ban terus berkurang. Oleh karena itu bisa diisi dengan tekanan yang cukup tinggi. Jadi, saat mobil ingin digunakan kembali, bisa dengan menyesuaikan tekanan udaranya dengan standar pabrikan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com