JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video di media sosial yang memperlihatkan sebuah ban serep terlepas di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 28.
Dalam rekaman yang diunggah oleh akun @dashcam_owners_indonesia, Rabu (7/7/2021), itu terlihat sebuah ban mobil menggelinding mengenai mobil Mobilio berwarna silver hingga pengemudi kehilangan kendali.
“Ini video yang terekam dari dashcam mobil saya. Saat itu saya berada persis di belakang Mobilio. Memang di video ini tidak terlihat jelas ban serep lepas dari kendaraan yang mana, karena pandangan kamera terhalang mobil di depannya. Kemungkinan ban serep sejenis mobil Elf, karena beberapa Km kemudian saya melihat ada Elf melipir diberhentikan oleh Honda Jazz putih. Sopir Elf nampak lagi memeriksa kolong belakang mobil,” ucap keterangan dalam unggahan tersebut.
Baca juga: Jangan Lupa Jaga Kebersihan Kabin Mobil Selama Terparkir di Garasi
Menanggapi hal ini, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, ada bahaya yang tidak bisa diantisipasi dan tidak bisa diantisipasi.
Misalnya sudah menjaga jarak aman, tapi terkena ban mobil yang lepas dari arah berlawanan, ini tidak bisa diantisipasi.
“Kejadian seperti ban truk yang lepas ini sulit untuk diantisipasi. Namun ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menyikapinya, yaitu selalu memilhara jarak aman dan mengerti apa yang dilihat,” ucap Jusri kepada Kompas.com, Rabu (7/7/2021).
View this post on Instagram
Jusri melanjutkan, memilihara jarak aman ini linear dengan waktu persepsi manusia dan waktu reaksi mekanikal.
Artinya, ketika melihat kejadian tak terduga, butuh berapa detik untuk melakukan manuver yang aman sehingga terhindar dari celaka.
“Misalnya setelah melihat kejadian yang ingin dihindari lalu melakukan manuver seperti mengerem, atau pindah lajur, butuh berapa detik. Semakin juah jaraknya, maka waktu untuk mengantisipasinya akan lebih baik,” kata dia.
Jika tidak memiliki jarak aman, artinya tidak memiliki ruang dan waktu untuk analisa dan bereaksi. Kebiasaan memilihar jarak ini harus diikuti dengan mengerti apa yang dilihat.
“Arti dari mengerti apa yang dilihat adalah, jika terlalu mepet dengan mobil di depan seharusnya sudah mengerti, bisa kurangi kecepatan atau menyalipnya. Begitu juga jika dibuntuti dari belakang, bisa membiarkannya lewat atau tancap gas,” ucap Jusri.
Cara Menyimpan Ban Serep
On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal mengatakan, sebenarnya pabrikan ban sudah menyiapkan penyimpanan untuk ban cadangan dengan sangat baik.
Ban serep yang letaknya di kolong mobil atau di bagian luar pintu belakang memang memiliki kemungkinan terlepas dari kendaraan. Kalau bautnya tidak kencang, bisa bunyi, dan kalau didiamkan lama-lama akan patah, copot.
Baca juga: Honda BeAT Street per Juli 2021 Dibanderol Rp 17 Jutaan, DP Mulai Rp 1 Jutaan
Saat mengecangkan baut klem perlu waktu beberapa menit untuk membuatnya benar-benar kencang. Oleh sebab itu, sebaiknya dilakukan oleh dua orang, satu orang untuk mengencangkan baut, satu orang lagi bertugas mengangkat ban cadangan.
“Asal prosedur pengencangan penyimpanan ban cadangan dilakukan dengan baik, misal baut pengunci di kencangkan dengan baik, serta beberapa pakai kunci khusus atau gembok. Seharusnya itu sudah aman dan lebih dari cukup,” ujar Zulpata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.