Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu Sebut Insentif PPnBM Bukan Untuk Orang Kaya

Kompas.com - 07/07/2021, 09:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemberian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) buat mobil baru dinilai sejumlah pihak hanya menguntungkan orang kaya.

Yon Arsal, Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak Kementerian Keuangan, membantah hal tersebut. Menurutnya, fasilitas itu diberikan untuk menggerakkan perekonomian.

“Banyak pendapat kenapa sih orang kaya diberikan fasilitas, sebenarnya bukan orang kaya yang kita berikan fasilitas,” ujar Yon, dalam webinar yang disiarkan Youtube Ditjen Anggaran (6/7/2021).

Baca juga: PPKM Darurat, Ini 9 Titik Lokasi Penyekatan di Depok

Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.

“Ini gimana caranya, yang punya tabungan di bank, agar duitnya bisa menggerakkan perekonomian, kita dorong mereka untuk berbelanja,” kata dia.

Yon menambahkan, selama pandemi pemerintah telah memberikan berbagai insentif hampir di segala sektor, termasuk sektor otomotif.

Lewat insentif PPnBM, pemerintah bukan cuma bertujuan mendorong demand, tapi juga ingin membantu cashflow perusahaan sehingga perusahaan itu bisa survive.

Baca juga: Avanza Main Potong Lajur Xpander, Begini Etika Menyalip yang Aman

Mobil-mobil produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, saat tiba di dermaga Car Terminal,  Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Mobil-mobil ini akan diekspor ke sejumlah negara, antara lain di Timur Tengah.KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Mobil-mobil produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, saat tiba di dermaga Car Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Mobil-mobil ini akan diekspor ke sejumlah negara, antara lain di Timur Tengah.

“Ini kenapa kita berikan, sebenarnya tidak lain karena memang duit itu banyak ngerem di perbankan, kita pengin duit itu dibelanjakan,” ucap Yon.

“Karena kalau orang-orang tidak belanja, semua simpan duitnya di bank, otomatis tidak ada pergerakan ekonomi.

Untuk diketahui, berdasarkan catatan Kemenkeu, insentif PPnBM telah meningkatkan penjualan mobil ritel pada April 2021.

Penjualan pada periode tersebut mengungguli capaian rata-rata Januari-Februari 2021 sebanyak 73.000 unit per bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com