Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami Ini Jika Ingin Modifikasi Mobil Pakai Pelek Aftermarket

Kompas.com - 21/06/2021, 12:22 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ada berbagai macam aspek dalam melakukan modifikasi pada mobil. Salah satunya mengganti pelek asli dengan produk aftermarket atau istilah umumnya adalah 'variasi'.

Produk aftermarket adalah komponen yang dijual di pasaran dengan mengusung merknya sendiri, bukan merupakan komponen asli bawaan produsen kendaraan atau original equipment manufacturer (OEM).

Meski bukan komponen asli bawaan pabrik kendaraan, kualitas produk aftermarket tidak kalah saing. Banyak suku cadang aftermarket ini dibuat oleh produsen terkenal dari dalam maupun luar negeri. Untuk komponen pelek sebut saja seperti Vossen, HRE, BBS, HSR, dan sebagainya.

Baca juga: Hasil MotoGP Jerman 2021, Akhirnya Marc Marquez Juara

Saat ditemui Kompas.com belum lama ini, Giyarto selaku mekanik di toko Ratman Velg menjelaskan bahwa pelek aftermarket memiliki tingkat kualitas menyamai pelek asli OEM.

Ilustrasi memilih pelek mobil bekasDok. Otomotif Group Ilustrasi memilih pelek mobil bekas

Ia pun menyarankan bagi para pemilik mobil yang ingin mengganti pelek mobilnya dengan produk aftermarket agar jangan membeli pelek bekas. Jika masih ingin membeli barang bekas, pastikan kondisinya masih bagus tanpa ada bekas pengelasan.

"Kalau bisa jangan beli pelek bekas yang ada las-lasannya terutama pada bagian palang-palang. Itu tidak awet, bahaya patah jika dipakai perjalanan jauh hingga luar kota," ungkap Giyarto.

Baca juga: Kenapa Harga Mobil Matik Lebih Mahal Ketimbang Mobil Manual?

Selanjutnya, jika ingin mengganti pelek dengan ukuran yang berbeda dari standar pabrikan, Giyarto menyarankan dalam menabah atau mengurangi ukuran pelek maksimal hanya 2 tingkat. Ini dilakukan agar profil ban tidak berubah banyak.

Senada dengan Giyarto, Hendro selaku pemilik toko Hendo Velg dan Ban pun mengatakan bahwa ada batasan dalam menambah atau mengurangi ukuran pelek agar tidak mengorbankan kenyamanan dan keamanan berkendara.

Pelek retak atau pecah, bsia juga diservis, tapi tidak menjamin kekuatannya.Donny Apriliananda Pelek retak atau pecah, bsia juga diservis, tapi tidak menjamin kekuatannya.

"Tiap mobil ada batasannya masing-masing. Misal Jazz RS, disarankan menaikkan ukuran hanya satu tingkat. Kalau menambah hingga dua tingkat atau lebih nanti ketebalan ban akan berkurang dan ban jadi tidak awet," kata Hendro.

Baca juga: Harga Toyota Raize 1.2 L di Surabaya

Hendro mengatakan bahwa pemilik mobil harus menentukan dulu tujuan utama dalam mengganti ukuran pelek. Jika untuk sekadar gaya dan tidak dikendarai tiap hari untuk perjalanan lintas kota, maka tidak masalah untuk mengganti ukuran pelek.

Namun jika mobil yang akan dimodifikasi merupakan kendaraan harian dengan mobilitas tinggi dan kerap melakukan perjalanan lintas kota, sangat disarankan untuk tidak nekat mengganti ukuran pelek. Keamanan dan kenyamanan dalam berkendara jangan sampai dikorbankan hanya demi gaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com