Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2021, 14:12 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membeli sepeda motor bekas bukan hal mudah. Calon pembeli setidaknya paham motor yang diincar agar tidak menyesal di kemudian hari karena banyak masalah.

Salah satu yang sering jadi patokan saat ingin membeli motor bekas ialah jarak tempuh. Jika angka di odometer masih sedikit artinya motor masih bagus, karena dianggap jarang dipakai.

Baca juga: Bunyikan Klakson Bisa Atasi Mobil Mogok di Perlintasan KA

Meski tidak salah tapi juga tidak sepenuhnya benar. Darwin Danubrata, dari diler motor bekas Songsi Motor di Jagakarsa, Jakarta Selatan, mengatakan, bisa saja odometer sudah diakali.

Ilustrasi lelang motor bekas. Penjelasan leasing adalah, apa itu leasing, pengertian leasing, arti leasing, apa yang dimaksud dengan leasingGridOto.com Ilustrasi lelang motor bekas. Penjelasan leasing adalah, apa itu leasing, pengertian leasing, arti leasing, apa yang dimaksud dengan leasing

"Sebab saat ini sudah bertebaran jasa untuk setel ulang speedometer, baik yang manual atau digital,” ujar Darwin kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Meski demikian odometer memang penting. Motor dengan kilometer banyak harganya bakal lebih murah ketimbang yang masih sedikit. Karena itu banyak yang mengakali odometer.

Sebab kata Darwin, kilometer banyak artinya motor sering dipakai atau istilahnya "motor capek" dan mesin rawan keausan. Meskipun hal itu juga tidak bisa dijadikan patokan atau jaminan.

Baca juga: Gesits Siapkan Pabrik Baru di Bali, Groundbraking Akhir 2021

Sepeda motor bekas di Condet Jakarta TImurSetyo Adi/Otomania Sepeda motor bekas di Condet Jakarta TImur

"Beli motor bekas sebaiknya lebih perhatikan mesin, karena bodi masih bisa dibeli. Spare part masih ada, apalagi kalau motor baru. Tapi kalau mesin susah nantinya," ujar Darwin.

Yosia Hermanto, pedagang motor bekas dari showroom Talenta Motor menyarankan, saat membeli motor bekas jangan hanya didengarkan saja mesinnya tapi langsung dicoba.

“Wajib tes jalan. Kalau kita ajak jalan dan ada bunyi yang di luar toleransi, dari mesin kasar suaranya pasti ketahuan. Tapi itu juga main feeling juga, seperti waktu digas terasa tidak," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com