JAKARTA, KOMPAS.com – Aturan pajak karbon yang tengah digodok pemerintah diprediksi bisa mengubah peta persaingan merek-merek otomotif. Sebab harga jual bakal mengikuti emisi gas buang tiap kendaraan.
Pengamat otomotif Bebin Djuana, mengatakan, pengenaan pajak kendaraan di Indonesia yang berdasarkan kapasitas mesin sudah ketinggalan zaman.
Adanya rencana penerapan pajak karbon tentu memunculkan harapan bahwa skema pajak kendaraan bermotor bisa diganti dengan aturan yang lebih modern.
Baca juga: Diskon PPnBM 50 Persen, Harga Honda BR-V Jadi Segini
“Kalau di luar sana pengenaan pajak mengikuti emisi gas buang. Jadi jangan lagi kita bicara 2.000 cc beda pajaknya dengan 1.500 cc, 4x4 apalagi dimahalkan,” ucap Bebin, kepada Kompas.com (9/6/2021).
“Tetapi ketika kendaraan Anda kualitas pembakarannya baik, kemudian emisinya rendah, maka dikenakan pajak rendah,” kata dia.
Lebih lanjut, rencana pajak karbon di Indonesia sebetulnya sudah benar. Hanya saja penerapannya harus mengikuti negara maju.
Baca juga: Meluncur 2022, Kia Rilis Tampilan Generasi Baru Sportage
Di antaranya menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan mesin modern, yang sesuai dengan standar Euro, bukan berdasarkan nilai oktan.
“Sediakan minimal bensin Euro 4. Sebab di luar sana, bensin tidak dikaitkan dengan oktan. Berapapun pilihan Anda, mau oktan 88, 92, atau 98 silakan, tapi standarisasi sudah Euro 4 atau 5. Harganya memang lebih mahal, karena aturan emisi harus dipenuhi,” ujar Bebin.
“Kalau sudah begini, siap-siap mobil murah belum tentu pajaknya murah. Sebaliknya mobil mahal yang kena penggolongan ini-itu, bisa jadi pajaknya turun karena emisinya rendah. Kenapa? Karena ketika Anda turun ke jalan, tidak mengotori udara Indonesia,” tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.