Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telapak Ban Bus Bisa Lepas Bukan karena Faktor Usia

Kompas.com - 06/06/2021, 10:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini terjadi sebuah bus Transjakarta yang mengalami masalah ban di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (3/6/2021). Pada foto yang beredar, terlihat bagian telapak terlepas dari bannya.

Banyak yang beranggapan kalau ban tersebut merupakan vulkanisir, alias telapaknya sudah diperbarui.

Namun pihak Transjakarta sudah membuat pernyataan kalau ban tersebut bukanlah hasil vulkanisir dan masih orisinal.

Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, Transjakarta tidak pernah memakai ban vulkanisir dan kejadian kemarin murni karena pecah ban.

Baca juga: Ini Deretan Mobil Lawas yang Bisa Dijadikan Investasi

Kerusakan ban truk run flatBambang Widjanarko Kerusakan ban truk run flat

“Semua ban kita original hanya saja pada armada tersebut ban produksi 2016, sehingga saat pecah terlihat seperti vulkanisir lepas. Harus dipahami, jika ban mengalami pecah, bukan berarti vulkanisir sebab pada ban originalpun bisa terjadi,” katanya.

Menanggapi peryataan Jhony mengenai produksi ban tahun 2016, Tire & Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DIY Bambang Widjanarko mengatakan kalau usia ban tidak pengaruh dengan hasil kerusakan telapak terlepas.

“Terlepas dari tahun produksinya, mau ban lama atau baru, jika dipakai berjalan tanpa tekanan udara, bagian dinding sampingnya pasti sobek dan telapak ban pasti terlepas,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Sabtu (5/6/2021).

Baca juga: Viral, Video Rebahkan Jok Mobil hingga Terlihat seperti Kasur

Kejadian ban yang dipaksa berjalan tanpa tekanan udara ini dikenal dengan sebutan run flat. Lalu mengapa bagian telapak terlepas dikarenakan struktur ban terbagi dari tiga komponen utama, yaitu bead, sidewall (dinding), dan telapak.

“Ibaratkan sebuah rumah, bead berfungsi sebagai pondasi, sidewall sebagai dinding dan telapak sebagai mahkota atau genting,” kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com