Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Krisis Cip Semikonduktor Global Bagi Otomotif di Indonesia

Kompas.com - 21/05/2021, 07:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah pandemi Covid-19 yang menghajar sejak tahun lalu, industri otomotif kini tengah dibayangi oleh krisis cip semikonduktor.

Tak hanya mengganggu rantai pasok global, krisis cip lambat laun mulai dirasakan sektor otomotif di Indonesia, terutama yang punya pabrik perakitan.

Salah satu gejala konkret yang terjadi, adalah mulai muncul jurang pemisah waktu antara pemesanan dan pengiriman beberapa merek kendaraan.

Baca juga: Berbahaya, Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengemudi di Jalan Tol

Toshiba adalah perusahaan yang memproduksi perangkat daya untuk menjawab kebutuhan dunia.Toshiba Electronic Devices and Storage Toshiba adalah perusahaan yang memproduksi perangkat daya untuk menjawab kebutuhan dunia.

Bahkan jika melihat angka wholesales Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), terjadi penurunan produksi secara bulanan di tengah relaksasi PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) yang diberikan pemerintah.

Tercatat pada April lalu telah menurun ke level 90.618 unit, dari sebelumnya 102.737 unit pada Maret 2021.

Meski begitu, penurunan realisasi produksi mobil nasional belum diketahui secara pasti, apakah ada hubungannya dengan krisip cip semikonduktor global atau tidak.

Baca juga: Viral Foto Pelat Nomor Khusus Anggota DPR, Bagaimana Aturannya?

Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.

Jongkie Sugiarto, Ketua I Gaikindo, mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan resmi dari para Agen Pemegang Merek (APM) terkait hal ini.

“Hanya mendengar bahwa ada kendala suplai bahan baku di beberapa APM. Mungkin bisa kontak langsung dengan para APM,” ucap Jongkie, kepada Kompas.com (20/5/2021).

Penurunan jumlah produksi tercermin dari capaian beberapa merek besar pada April 2021. Toyota misalnya, menurun dari 38.643 unit pada Maret 2021, menjadi 35.573 pada April lalu.

Baca juga: Toyota Hentikan Produksi Dua Pabrik di Jepang, 20.000 Mobil Terdampak

Booth Toyota Astra Motor di ajang IIMS 2021Toyota Astra Motor Booth Toyota Astra Motor di ajang IIMS 2021

Kemudian Honda juga turun dari semula 10.539 unit pada Maret lalu, menjadi 7.935 pada April 2021.

Bob Azam, Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengatakan, krisis cip global memang telah berdampak pada kinerja otomotif.

“Betul suplai memang terganggu. Untuk menambah kapasitas enggak mudah,” ujar Bob, kepada Kompas.com (20/5/2021).

Baca juga: Jangan Lupa, Masa Berlaku SIM Bukan Berdasarkan Tanggal Lahir Lagi

Penjualan mobil di Jepang mulai susut, konsumen mulai mengurungkan niatnya membeli karena pajak lebih tinggi.www.carscoops.com Penjualan mobil di Jepang mulai susut, konsumen mulai mengurungkan niatnya membeli karena pajak lebih tinggi.

Bob juga mengatakan, berkurangnya pasokan semikonduktor terjadi karena rantai pasok global yang terganggu. Di mana tidak terjadi keseimbangan antara supply dan demand.

Sementara itu, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy, mengaku belum menemui kendala terkait pasokan cip atau semikonduktor.

“Kami sedang memonitor terus perkembangannya. Kondisi sekarang masih aman dan belum terkendala,” kata Billy, kepada Kompas.com (20/5/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com