Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Punya Peluang di Pasar Global dengan Kebijakan Euro 4

Kompas.com - 28/04/2021, 17:31 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Penerapan standar emisi Euro 4 pada kendaraan mesin diesel masih terus digodok pemerintah pusat. Peraturan yang harusnya ditetapkan April 2021, mundur menjadi 2022.

Hal itu tertuang di dalam surat yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No S 786/MENLHK-PPKL/SET/PKL.3/5/2020 tertanggal 20 Mei 2020.

Terlepas dari dinamika penerapan Euro 4 oleh Pemerintah, tentunya inovasi dan standarisasi Euro 4 akan baik sekali di terapkan di Indonesia.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Sony Sulaksono menjelaskan, ada empat faktor yang memengaruhi penundaan standar emisi Euro 4 untuk kendaraan diesel.

Baca juga: Pilihan Sedan Bekas Harga di Bawah Rp 50 Juta di Jawa Tengah

Layanan purna jual Isuzu di tempat customerDOK. IAMI Layanan purna jual Isuzu di tempat customer

Faktor pertama adalah impor komponen dan suku cadang kendaraan Euro 4 dari negara-negara calon pemasok yang saat ini belum pulih dari dampak pandemi Covid-19.

Kedua antre pengujian emisi Euro 4 karena fasilitas pengujian yang terbatas untuk pengujian kendaraan diesel lebih kurang 3,5 ton.

“Sementara itu, pengujian kendaraan diesel di atas 3,5 ton dilakukan di luar negeri, seperti di Jepang dan Jerman,” kata Sony, Rabu (28/4/2021).

Baca juga: Kebiasaan Sepele Ini Bikin Kopling Mobil Manual Cepat Habis

Faktor ketiga adalah pemenuhan kebutuhan tenaga ahli untuk pengembangan teknologi Euro 4 baik dari sisi produksi maupun uji coba mengalami kendala karena pandemi Covid-19.

Keempat, tambahan teknologi standar baku mutu emisi Euro 4 berdampak terhadap harga kendaraan sehingga dikhawatirkan tidak terserap oleh pasar yang daya belinya sedang menurun saat ini.

Kesiapan Isuzu

Layanan purna jual Isuzu di tempat customerDOK. IAMI Layanan purna jual Isuzu di tempat customer

Walaupun kebijakan penerapan standar emisi Euro 4 pada kendaraan mesin diesel diundur, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menyatakan siap sebagai pelaku industri. Seperti yang dikatakan Tonton Eko, General Manager Product Development PT IAMI.

“Kesiapan ini kami breakdown dalam 3 kategori, yaitu produk, layanan aftersales (service dan spareparts), dan fasilitas pendukung seperti karoseri dan leasing partner. Perubahan landscape bisnis dengan penerapan Euro 4 akan berpengaruh besar pada industri secara keseluruhan,” ucap Tonton di Jakarta, Rabu (28/4/2021).

Dari sisi produk, Isuzu telah membawa teknologi commonrail di Indonesia sejak tahun 2011 pada truk Isuzu Giga dan pada tahun 2018 pada truk Isuzu Elf NMR81.

Teknologi Commonrail adalah teknologi yang nantinya akan digunakan pada saat implemantasi kebijakan Euro 4 pada April 2022.

Layanan purna jual Isuzu di tempat customerDOK. IAMI Layanan purna jual Isuzu di tempat customer

Untuk layanan aftersales, Isuzu yang sejak 2011 menggunakan teknologi commonrail membuat tenaga dan sumber daya mekanik lebih siap, begitu juga dengan spareparts. Saat ini sudah memiliki 139 unit Bengkel Isuzu Berjalan (BIB), 2.403 partshop, dan 45 Bengkel Mitra Isuzu (BMI).

Sementara untuk fasilitas pendukung seperti karoseri dan leasing partner, Isuzu memiliki kerjasama baik dengan karoseri partner. Salah satu yang harus disiapkan adalah SKRB kendaraan-kendaraan baru yang sudah sesuai standar emisi Euro 4.

“Kami akan membantu dari sisi APM agar proses transformasi dari Euro 2 ke Euro 4 lebih lancar. Mengingat Karoseri juga harus melakukan investasi terkait dengan SKRB," ucapnya.

Serta untuk leasing partner, ada enam pilihan official leasing partner yang sudah bekerja sama dengan Isuzu seperti Astra Credit Companies (ACC), Adira Finance, Asia Finance, Mitsui Finance, Mandiri Tunas Finance (MTF), serta SANF Finance dari Astra Financial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com