Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Ini Tips Beli Mobil Lawas Jelang Lebaran

Kompas.com - 26/04/2021, 13:02 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak semua orang memiliki preferensi untuk membeli mobil keluaran anyar. Sebagian malah menyukai mobil-mobil lawas.

Hal ini terlihat dari makin bertambahnya anggota di berbagai komunitas pecinta mobil lawas.

Muncul istilah 'motuba' untuk mobil lawas, singkatan dari mobil tua bangka. Istilah ini disematkan untuk mobil-mobil keluaran tahun lama yang kini sudah discontinue alias tidak diproduksi lagi.

Karena sebentar lagi Lebaran tiba, mencoba seluk beluk motuba menggunakan THR tidak ada salahnya. Bagi orang awam, adakah tips atau saran ketika akan membeli motuba untuk yang pertama kalinya?

Baca juga: Syarat Pergi ke Luar Kota Pakai Mobil Pribadi Saat Masa Larangan Mudik

Ifan Ramadhana selaku Sekretaris Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Provinsi DKI Jakarta memiliki beberapa tips bagi orang-orang yang tertarik terjun di dunia mobil lawas ini.

Salah satu tempat di wilayah Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah (Jateng) yang menyediakan onderdil mobil tua dengan kodisi bagus dan asli. Ari Purnomo Salah satu tempat di wilayah Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah (Jateng) yang menyediakan onderdil mobil tua dengan kodisi bagus dan asli.

"Jika ingin membeli motuba, yang pertama kali dicek tentu bodinya. Apakah masih mulus atau sudah ada karat. Teliti pada bagian-bagian detail karena mungkin bisa ditemukan karat di sudut-sudut yang jarang terlihat," kata Ifan kepada Kompas.com, Minggu (25/4/2021).

Cek pula komponen-komponen karet seperti wiper dan lis pintu mobil. Lihat kondisinya masih bagus atau sudah getas.

Setelah puas mengecek kondisi eksterior, Ifan menjelaskan mengenai interior mobil. Cek kondisi jok, apakah sudah kempes saat diduduki atau masih cukup empuk. Lihat juga kondisi pada bahan pelapisnya. Pastikan tidak ada kerusakan pada bahan pelapis jok.

Baca juga: Selama Masa Larangan Mudik, Mobil dari Daerah Boleh Masuk Jabodetabek

Selanjutnya cek kondisi kelistrikan dan mesin. Jangan lupa juga untuk melihat sistem pendingin termasuk tanki air radiator.

"Lalu kelengkapan printilan-printilan kecil seperti emblem mobil. Bisa juga lihat kembali di interior, misalnya kisi-kisi AC masih lengkap dengan kondisi yang baik. Terkadang justru tidak lengkapnya printilan semacam itu sedikit menyulitkan karena jarang ada yang menjualnya," ungkap Ifan menambahkan.

Setidaknya 44 komunitas mobil tua berkumpul di Parkir Timur, Senayan, Jakarta, membahas penolakan pelarangan mobil berumur lebih dari 10 tahun beredar di Jakarta, Minggu (18/1/2015). Febri Ardani Setidaknya 44 komunitas mobil tua berkumpul di Parkir Timur, Senayan, Jakarta, membahas penolakan pelarangan mobil berumur lebih dari 10 tahun beredar di Jakarta, Minggu (18/1/2015).

Ia juga mengingatkan untuk melihat kondisi kaki-kaki mobil. Terutama untuk motuba yang lebih sering terparkir jarang digunakan. Ini karena mobil yang terlalu lama dalam kondisi terparkir, kaki-kakinya rawan rusak.

Terkait memilih antara motuba orisinil atau yang sudah modifikasi, Ifan mengatakan kembali lagi ke selera masing-masing. Dari sisi harga, umumnya motuba orisinil memiliki harga yang lebih tinggi dari motuba modifikasi.

Baca juga: Bocah Setir Truk Trailer di Jalan Tol, Sudah Sering Terjadi

Namun ada contoh kasus motuba modifikasi dibanderol dengan harga yang lebih tinggi. Biasanya ini karena modifikasi yang dilakukan menggunakan part-part khusus untuk model mobil tersebut tanpa mengubah konsep mobil klasik itu sendiri. Part modifikasi yang terpasang pun asli bukan replika.

Yang terakhir, Ifan menyarankan untuk tidak ragu bertanya ke komunitas pemilik mobil sesuai model yang diincar. Umumnya para anggota komunitas mobil akan siap membantu dalam membeli motuba impian.

"Teman-teman komunitas mobil biasanya siap membantu. Entah itu memberi rekomendasi bengkel, tips dalam membeli, bahkan bisa juga mau ikut membantu mengecek kondisi motuba yang akan dibeli," ungkap Ifan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com