Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Cara Kerja Mesin 2-tak pada Sepeda Motor Lama

Kompas.com - 26/04/2021, 04:02 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mesin 2-tak cukup lazim di Indonesia, terutama pada sepeda motor lansiran era 1980 sampai akhir 1990-an. Hampir seluruh merek Jepang yang menguasai pasar motor di Tanah Air punya motor dengan mesin ini.

Sebut saja, Yamaha RX-King, Suzuki Satria, atau Kawasaki Ninja 150 R, yang cukup jadi favorit di pasar kala itu.

Mesin 2-tak memiliki bobot yang lebih ringan dibanding mesin 4-tak. Selain itu, dengan ukuran yang sama, mesin 2-tak mampu menghasilkan tenaga lebih besar dari mesin 4-tak.

Kombinasi mesin yang ringan dan mampu menghasilkan tenaga yang besar menjadikan mesin 2-tak memiliki rasio daya terhadap berat lebih besar dibandingkan mesin 4-tak. Sistem kerja mesin 2-tak pun lebih sederhana.

Lantas bagaimana cara kerja mesin 2-tak?

Baca juga: Jelang Lebaran, Berburu Mobil Harga Rp 20 Jutaan di Surabaya

Downward stroke mesin 2-takAutoexpose Downward stroke mesin 2-tak

Dilansir dari HowStuffWorks pada Minggu (25/4/2021), kerja mesin 2-tak bermula ketika busi memantik proses pembakaran ruang atas piston yang berisi campuran udara dan bahan bakar yang sudah terkompresi. Daya ledakan yang dihasilkan mendorong piston ke titik mati bawah (TMB).

Ketika piston bergerak turun, saluran buang terbuka. Tekanan yang dihasilkan piston mendorong gas buangan keluar melalui saluran buang. 

Saat piston pada posisi TMB ini pula, ruang atas piston kembali terisi oleh campuran udara dan bahan bakar dari crank case.

Baca juga: Jelang Peluncuran Brosur Toyota Raize Bocor, Simak Fitur-Fiturnya

Upward stroke mesin 2-takAutoexpose Upward stroke mesin 2-tak

Momentum yang terjadi membuat piston bergerak naik kembali menuju atas untuk memampatkan campuran udara dan bahan bakar yang sudah berada di atas piston.

Saat piston bergerak naik, saluran buang tertutup dan saluran masuk terbuka. Campuran udara dan bahan bakar dari karburator tersedot masuk mengisi crank case.

Ketika posisi piston sudah di titik mati atas (TMA), pembakaran terjadi lagi dan mendorong piston turun kembali. Proses tersebut terus berulang menyebabkan mesin dapat menggerakkan kendaraan.

Baca juga: Ini Aturan Baru buat Penumpang PO Bus Sudiro Tungga Jaya

Emisi yang keluar dari knalpot sepeda motorshutterstock Emisi yang keluar dari knalpot sepeda motor
Meski mesin 2-tak memiliki cara kerja yang lebih sederhana dan bobot mesin yang lebih ringan, mengapa kendaraan baru saat ini tidak menggunakan mesin tersebut?

Alasannya karena mesin 2-tak lebih boros bahan bakar. Sistem kerja mesin 2-tak membuat konsumsi bahan bakar kurang efisien.

Selain itu, mesin 2-tak menghasilkan emisi gas buang yang lebih tinggi dibanding mesin 4-tak. Selain karakter suara knalpot yang khas, oli yang ikut terbakar juga menghasilkan asap buangan yang pekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com