JAKARTA, KOMPAS.com – Keputusan melarang kegiatan mudik pada hari raya Idulfitri 1442 H atau Lebaran 2021 berdampak signifikan pada sektor transportasi.
Pemerhati masalah transportasi Budiyanto, mengatakan, mudik seharusnya dapat mendukung aspek transportasi.
Namun, tahun ini sektor transportasi kembali menerima kenyataan pahit. Seperti diketahui, tahun lalu pemerintah juga melarang kegiatan mudik.
"Perluasan larangan mudik sudah dipastikan akan berdampak pada sektor aktivitas atau kegiatan masyarakat yang antara lain berdampak pada sektor transportasi," ujar Budiyanto, dalam keterangan tertulis (24/4/2021).
Baca juga: Ribuan Polisi Jaga Pos Penyekatan Larangan Mudik Lebaran 2021
Mantan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya ini mengatakan, berdasarkan keterangan dari Ketua Organda, larangan mudik berdampak pada penghasilan angkutan umum.
Angkutan sewaan untuk pariwisata misalnya, pendapatannya mendekati nol. Sementara bus AKAP juga di bawah 10 persen. Sedangkan angkutan termasuk taksi hanya 50 persen yang beroperasi.
"Efek dominonya mereka pada umumnya tidak mampu membayar cicilan dan mengembalikan kendaraan tersebut ke perusahaan pembiayaan atau leasing," ucap Budiyanto.
Baca juga: Dirangsang Insentif, Toyota Innova dan Fortuner Tumbuh Subur
Menurutnya, perlu ada terobosan baru dari para stakeholders yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan jalan.
Antara lain adanya kebijakan tentang relaksasi atau keringanan untuk membayar cicilan kendaraan. Termasuk juga subsidi atau bantuan dari pemerintah agar perusahaan transportasi bisa bertahan selama pandemi.
“Selain itu perlu juga ide atau inovasi baru agar mobilitas manusia tetap ada dengan menggairahkan sektor pariwisata dengan pengetatan prokes disertai pengawasan dan penegakan hukum yang tegas dan konsisten,” kata Budiyanto.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.