Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Bonceng Penumpang Lebih dari Satu

Kompas.com - 04/04/2021, 17:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor adalah kendaraan super. Meski terdengar berlebihan, tak sedikit motor yang dipakai melebihi kapasitas angkutnya.

Salah satu contohnya ialah foto pengendara motor yang diunggah akun Instagram Agoez Bandz. Memperlihatkan motor yang dipakai boncengan dengan jumlah empat orang.

Baca juga: Arus Balik Liburan, Rest Area Tol Cikampek Km 52B Ditutup Sementara

Dalam foto tersebut, seorang pria membonceng tiga wanita di belakangnya. Ditinjau dari sisi keselamatan berkendara hal ini tidak dibenarkan, apalagi tidak ada yang memakai helm.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Agoez Bandz Official (@agoez_bandz4)

Dari sisi keselamatan, mengangkut penumpang melebihi kapasitas berisiko meningkatkan kecelakaan karena pengendara lebih sulit mengendalikan motor.

Selain itu dalam beberapa kasus, sang pembonceng yang justru yang lebih sering menjadi korban dengan cedera yang lebih parah.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, risiko cedera terbesar pada kecelakaan motor ada pada pembonceng.

“Pasti korbannya lebih fatal yang dibonceng, karena rata-rata yang dibonceng tidak siap, tidak melihat (situasi di depan) dan kurang waspada,” katanya kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Polisi Solo Dibekali Kamera di Helm buat Lakukan Tilang Elektronik

Dalam foto yang diambil pada Juni 2011 ini terlihat dua warga Pakistan tengah berboncengan menunggang sepeda motor sambil membawa kambing di pinggiran kota Lahore.AP Photo/Muhammed Muheisen Dalam foto yang diambil pada Juni 2011 ini terlihat dua warga Pakistan tengah berboncengan menunggang sepeda motor sambil membawa kambing di pinggiran kota Lahore.

Sedangkan pengemudi akan lebih siap karena posisinya berada di depan dan yang mengarahkan kendaraannya.

“Pengemudi yang di depan kan yang mengarahkan motornya jadi sudah memperhitungkan risikonya. Walaupun tetap punya risiko,” ujar Sony.

Sering membawa beban berlebih juga membuat beberapa komponen cepat aus atau rusak karena menanggung beban di atas rata-rata.

"Setiap motor itu ada batas maksimum daya angkutnya. Efeknya cukup banyak, yaitu suspensi, mesin dan ban," kata Asep Suherman, Kepala Bengkel Honda, AHASS Cibinong dan Megamendung, Bogor.

Baca juga: Rem Tromol Sepeda Motor Berdecit, Apa Penyebabnya?

Tangkapan layar dari sebuah video yang memperlihatkan lima orang anak Sekolah Menengah Atas (SMA) berboncengan dalam satu sepeda motor viral di media sosial Instagram, Jumat (21/2/2020).INSTAGRAM/@FAKTA.INDO Tangkapan layar dari sebuah video yang memperlihatkan lima orang anak Sekolah Menengah Atas (SMA) berboncengan dalam satu sepeda motor viral di media sosial Instagram, Jumat (21/2/2020).

Hal pertama yang terkena imbas ialah suspensi, terutama suspensi belakang. Sebab pada dasarnya suspensi memiliki batasan bobot yang bisa ditanggung.

"Jika sering membawa beban berat bisa menyebabkan shockbreaker jebol," kata Herman.

Selain suspensi, sering membawa beban berat juga berimbas pada umur komponen lain seperti ban dan mesin.

"Suspensi yang akan cepat terasa dampaknya, lalu ke ban dan mesin. Karena mesin dipaksakan dalam kinerjanya. Di buku pedoman sebetulnya ada berat bersih kendaraan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com