Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Airbag dan Cara Mengenali Kerusakannya

Kompas.com - 04/04/2021, 11:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comAirbag merupakan salah satu piranti keselamatan yang sudah menjadi standar pada mobil-mobil keluaran baru.

Pada prinsipnya, airbag merupakan kantung udara yang mengembang cepat ketika mobil mengalami kecelakaan.

Tak hanya di mobil, kini dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, airbag atau kantung udara telah dipakai di sejumlah alat transportasi.

Namun melihat dari beberapa literatur, sejarah airbag memang dimulai dari alat transportasi darat sekitar dekade 1950-an hingga 1970-an.

Baca juga: Kalangan Selebritas Ramai Beli Matik Besar, Apa Keunggulannya?

Airbag panorama sunroof yang dikembangkan Hyundai.Hyundai Airbag panorama sunroof yang dikembangkan Hyundai.

Dilansir dari laman Thought Co (4/4/2021), paten awal mengenai sistem kantung udara otomotif elektromekanis diajukan oleh Walter Linderer dari Jerman dan John Hetrick dari AS.

Linderer mengembangkan airbag yang didasarkan pada sistem udara terkompresi, yang bisa diaktifkan berdasarkan kemauan pengemudi atau kontak pada bumper.

Sementara Hetrick, mengembangkan sebuah bantalan pengaman untuk kendaraan yang berdasarkan pada udara bertekanan.

Baca juga: Menhub Sebut Larangan Mudik Lebaran 2021 Dilakukan Secara Tegas

Airbag pada Honda GoldWingKOMPAS.com/Gilang Airbag pada Honda GoldWing

Namun airbag pertama yang disematkan pada mobil produksi massal yang dijual ke publik adalah Oldsmobile Toronado pada 1973.

General Motors kemudian menawarkan opsi airbag sisi pengemudi di Oldsmobile dan Buicks pada 1975 dan 1976.

Airbag pun terus berkembang dan digunakan sejumlah merek asal Amerika, Eropa, hingga Jepang. Bahkan sejak dekade 2000-an, kantung udara telah menjadi keharusan di hampir semua mobil baru.

Baca juga: Daftar Harga BBM Pertamina dan Shell, Pertamax Naik

ZF memperkenalkan airbag yang berada di luar mobil.Foto: ZF ZF memperkenalkan airbag yang berada di luar mobil.

Tak hanya berada di setir maupun dasbor, saat ini airbag sudah tersemat pada kursi, dinding, hinga bagian dalam pintu mobil.

Prinsipnya pun masih sama, yakni mengurangi potensi cidera pengendara ataupun penumpang saat terjadi kecelakaan.

Walaupun komponen ini baru bekerja ketika terjadi benturan, pemilik tetap wajib memperhatikan kondisinya, supaya kantung udara selalu siap bekerja ketika dibutuhkan.

Baca juga: Harga Innova di Jateng DIY Turun Rp 32 Juta Setelah Insentif Pajak

Airbag ditanam pada dashboard Sigra.KompasOtomotif-Donny Apriliananda Airbag ditanam pada dashboard Sigra.

Kepala Bengkel Auto2000 Yos Sudarso Suparman mengatakan, pada dasarnya tidak ada perawatan khusus untuk airbag, karena termasuk dalam komponen statis dan standby yang dalam kondisi tertentu baru bekerja.

“Pengecekan bisa dilakukan dengan memantau indikator airbag yang tertera di instrumen cluster pada speedometer,” ujar Suparman kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Setidaknya ada empat hal yang harus diwaspadai untuk mengatahui gejala malfungsi airbag. Suparman mengatakan, jika salah satu kondisi ini terjadi bisa jadi merupakan pertanda bahwa kantung udara tidak berfungsi.

Baca juga: Nekat Mudik ke Solo, Siap-siap Kendaraan Diputar Balik

Airbag Takata Toyota Airbag Takata Toyota

Pertama, lampu indikator airbag menyala dan tak kunjung padam. Kedua, indikator airbag tidak menyala selama kurang lebih 10 detik saat kunci kontak berada di posisi on.

Kemudian, lampu indikator airbag menyala saat kendaraan sedang berjalan. Dan terakhir, indikator airbag berkedip saat mesin menyala.

“Jika muncul ciri-ciri tersebut, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan komponen airbag di bengkel resmi," kata Suparman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com