JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah untuk memproduksi baterai kendaraan listrik melalui kolaborasi Badan Usaha Milik Negera (BUMN), akhirnya terwujud dengan diresmikannya Indonesia Battery Corporation (IBC).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pembentukan IBC menjadi strategi pemerintah khususnya Kementerian BUMN, untuk memaksimalkan potensi sumber daya mineral di Tanah Air.
"Kita ingin menciptakan nilai tambah ekonomi dalam industri pertambangan dan energi, terutama nikel yang menjadi bahan utama baterai Electric Vehicle (EV), mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik, dan memberikan kontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan," ucap Erick, dalam keterangan resminya, Jumat (26/3/2021) lalu.
Baca juga: Indonesia Dirikan Perusahaan Pengembang Baterai Kendaraan Listrik
Tak hanya itu, Erick juga mengatakan dengan adanya IBC, tentu juga menjadi pintu investasi skala besar yang membuka banyak lapangan pekerjaan, khususnya bagi generasi muda.
Hal tersebut lantaran IBC juga akan melibatkan kerja sama dengan pihak asing yang sudah menguasai teknologi dan pasar global guna membentuk entitas patungan disepanjang rantai industri EV battery.
Mulai dari pengolahan nikel, material precursor dan katoda, hingga battery cell, pack, energy storage system (ESS), dan recycling.
Menurut Erick, hingga saat ini telah dilakukan penjajakan kepada beberapa perusahaan global yang bergerak di industri baterai EV, seperti dari China, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Eropa.
Baca juga: Peta Jalan Pengembangan Baterai EV di Indonesia sampai 2027
"Kita terbuka untuk bekerja sama dengan siapapun. Hanya saja harus memenuhi tiga kriteria, yakni mendatangkan investasi pada sepanjang rantai nilai, membawa teknologi, dan pasar regional atau global," kata Erick.
Menurut dia, ketiga syarat tersebut cukup penting agar seluruh rantai nilai pada industri EV battery dapat dibangun secara terintegrasi melalui sinergi yang strategis. Sesuai dengan rencana awal soal ekosistem kendaraan listrik yang ingin dibentuk dari hulu hingga hilir.
IBC sendiri merupakan konsorsium empat BUMN yang bergerak pada sektor pertambangan dan energi, yakni PT PLN (Persero), MIND ID, PT Antam, dan PT Pertamina (Persero) yang masing-masing memegang saham sebesar 25 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.