Selain itu, PO Lorena dan Karina ini dari sisi pengalaman penumpang, memang terkesan nyaman, luxury (mewah), dan cukup cepat. Namun sayangnya ada beberapa pengurangan servis dari bus-bus yang baru.
“Pernah naik armada yang double decker tiga tahun lalu, kelas Super Executive (SE). Kalau secara servis dan yang didapatkan penumpang masih kurang dibandingkan Lorena zaman SE dulu tahun 90-an,” kata Dimas.
Walau memang bus Lorena saat ini sudah memiliki sistem hiburan yang lebih baik (AVOD) dan armada yang lebih baru tapi fasilitasnya lebih baik yang zaman dulu. Dimas mengatakan, saat itu susunan bangkunya 2-1, sehingga lebih lebar dan nyaman.
“Servis makan di tempat sendiri, berbeda dengan kelas eksekutif. Lalu ada servis snack pagi di Jawa Barat, teh atau kopi, telur rebus, dan sebagainya,” ucapnya.
Dimas mengatakan, ada keunikan dari PO Lorena dan Karina, misalnya setia menggunakan sasis Mercedes Benz sejak dahulu sampai sekarang. Lalu kerap memakai bodi single glass buatan Adiputro dan Rahayu Santosa.
“Ada yang double glass hasil rombakan, tapi sedikit banget, enggak sampai tiga unit. Selain dari Adiputro dan Rahayu Santosa, saat ini masih ada yang di karoseri Laksana, tapi belum dirilis,” kata dia.
Kabarnya, Lorena dan Karina memborong berbagai jenis bodi buatan karoseri Laksana. Sebut saja Double Decker, XHD Prime, sampai Suites Class akan menjadi armada PO Lorena dan Karina, mari kita tunggu rilisnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.