Kebanyakan pengemudi manual pemula mengalami kesulitan handling setir untuk tetap stabil.
“Saat tangan kiri lepas dari setir untuk penggantian gigi, rata-rata setir ikut oleng ke kiri dan mata tertuju ke porsneling,” katanya.
Kebiasaan ini kerap terjadi saat di tanjakan atau kondisi macet.
Calon pengemudi banyak yang menyerah saat menghadapi tanjakan, karena jika tidak tepat pengoperasian antara kopling dan rem atau gas maka akan mengalami mati mesin.
“Kebanyakan panik, sehingga bertindak terburu-buru dan malah makin lama gangguannya atau melakukan kesalahan berulang-ulang,” tutur Roslianna.
Roslianna mengatakan, kebanyakan orang berpikir kalau bisa manual pasti bisa mobil matik. Anggapan tersebut benar, hanya saja pengemudi tinggal mempelajar fungsi-fungsi persnelingnya.
“Tapi khusus calon pengemudi wanita, saya selalu menanyakan kendaraan yang akan mereka gunakan tranmisi apa? Kalau memang mobilnya matik langsung saja belajar matik, biar tidak buang-buang waktu. Karena kemampuan setiap orang berbeda beda, ada yang cepat responnya tapi ada juga yang perlu bertahap,” tutup Roslianna.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.