JAKARTA, KOMPAS.com - Sabuk pengaman atau seat belt merupakan salah satu fitur keselamatan paling standar yang kini ditemui pada semua jenis mobil.
Komponen ini berfungsi untuk menahan badan agar tidak terhempas dari tempat duduk saat terjadi kecelakaan.
Saat ini hampir semua mobil sudah dilengkapi dengan jenis seat belt three poin atau tiga titik, yang merupakan sabuk pengaman paling aman.
Konsep seat belt three point ini dikembangkan oleh insinyur dan penemu dari Swedia Nils Bohlin pada tahun 1959.
Baca juga: Intip Harga Ban Terbaru untuk Mobil LCGC di Solo Raya
Ide seatbelt tiga titik sebenanya hadir dari Roger W Grinswold dan Hugh DeHaven dari Amerika dan kemudian dipatenkan pada tahun 1955. Hanya saja konstruksi dan skemanya dikembangkan lagi oleh Bohlin.
Awalnya, Bohlin bekerja untuk mengembangkan kursi pesawat terbang di Saab, kemudian bergabung dengan Volvo tahun 1958 dan mulai melakukan pengambangan untuk sabuk pengaman tiga titik.
Berdasarkan rancangan Bohlin inilah standar sabuk pengaman mobil dunia ditetapkan dan masih digunakan hingga saat ini.
Dilansir dari history.com, sabuk tiga titik yang diciptakan Bohlin sebetulnya merupakan penyempurnaan seat belt dua titik yang mengandalkan sabuk (lap) yang diikatkan untuk menahan pinggang saja.
Kemudian akhirnya disempurnakan dengan menambahkan sabuk selempang (sash) untuk menahan bahu.
Sabuk tiga titik itu dinilai cukup efektif untuk menahan dada, panggul dan bahu pengendara ketika mengalami benturan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan