Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguji Ketangguhan dan Kenyamanan BMW X3 di Sepanjang 2.000 Km

Kompas.com - 14/03/2021, 12:24 WIB
Wisnu Nugroho,
Aris F Harvenda

Tim Redaksi

Jakarta, Kompas.com - Ini terjadi seperti reuni. Karena terjadi di masa pandemi, reuni hanya bisa dilakukan secara tidak langsung baik lewat daring atau di angan-angan saja. Begitu juga kali ini.

Reuni itu terkait BMW dengan seri X yang dikenal karena ketangguhan, kenyamanan dan sumbangan nyata untuk bisnis BMW secara keseluruhan. Sejak diluncurkan tahun 1999, seri X menyumbang lebih dari 30 persen volume penjualan seluruh BMW.

Setelah mencoba langsung usai peluncurannya di Lisbon, Portugal, Januari 2018, kesempatan mengendarai BMW seri X terjadi 3-9 Maret 2021.

Jika tahun 2018 yang saya kendarai BMW seri X2 yang di Indonesia hanya 20 unit saja, pekan lalu saya mengendarai BMW seri X3 selama sepekan penuh. Reuni tanpa bertemu terjadi di sini.

Baca juga: BMW Indonesia Luncurkan X7 dan X3 Rakitan Lokal

BMW X3 sDrive20i warna putih melekat di seluruh aktivitas saya untuk berkegiatan di Yogyakarta, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek dan kembali ke Jakarta. Total perjalanan selama seminggu adalah sekitar 2.000 kilometer.

Uji kendara yang intim bagi saya. Jika sebelumnya di Lisbon saya hanya mencoba puluhan kilometer saja bersama jurnalis lain dan bergantian menyetir, di ruas nyaris sepanjang Pulau Jawa saya menyetir ribuan kilometer sendiri tanpa pengganti.

Tidak ada kekhawatiran selama perjalanan karena ketangguhan dan keyamanan yang membekas diingatan saat uji kendara tahun 2018 di Lisbon, Portugal.

Kekhawatiran muncul justru saat unit diserahkan tanpa penjelasan sedikit pun dan langsung diminta untuk dipakai jalan, Selasa (2/3/2021) siang.

Interior New BMW X3 sDrive20i Interior New BMW X3 sDrive20i
Beruntung, semua fitur X3 yang telihat dan ada di jangkauan tangan mudah diterjemahkan. Untuk menghidupan dan mematikan mesin, fitur langsung ditemukan.

Mengoperasikan tuas untuk membuat kendaraan berjalan maju, mundur, berhenti dan parkir begitu gampang.

Cuma dibutuhkan sentuhan-sentuhan lembut tanpa tenaga dari jari-jari atau genggaman tangan untuk mengoperasikan X3.

Di jalan, keheningan seperti jadi teman. Senyap di dalam kabin membuat konsentrasi berkendara optimal. 

Baca juga: Intip Spesifikasi Varian BMW X3 Paling Agresif Rakitan Sunter

Kesenyapan itu menjadi ruang bagi semua perangkat yang dioperasikan dengan bunyi-bunyian jelas terdengar.

Musik dari radio atau perangkat lain, suara penanda karena obyek yang mendekat ke body mobil dan suara orang di seberang karena menelepon jelas terdengar. Padahal, di luar kendaraan, jalanan ramai dan cenderung bising di perempatan-perempatan jalan.

Sambil jalan menuju rumah untuk perjalanan panjang esok hari, semua fitur yang ada di depan mata saya coba pahami. Gerimis yang turun di ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR) membuat pikiran hendak mengkatifkan wiper.

Baca juga: Uji BMW X3 di Jalur Berkelok-kelok Menuju Trenggalek

Setting otomatis pada wiper yang saya lihat ternyata beroperasi lebih cepat dari gerak tangan saya. Sekali usap, kaca jernih meluaskan pandangan. Asyik juga bantuan otomatis wiper macam ini.

Saya baru memulai perjalanan dari Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan menuju Pakualaman, Yogyakarta Rabu (3/3/2021) siang. Pagi ada sejumlah zoom meeting yang tidak bisa ditinggalkan. 

New BMW X3 sDrive20iKOMPAS.com New BMW X3 sDrive20i
Berangkat dengan tangki yang penuh, saya baru mengisi bahan bakar di KM 207, di ruas Tol Cirebon. Sampai Yogyakarta, indikator bahan bakar menunjukkan posisi di tengah lebih sedikit. Konsumsi bahan bakar yang tergolong irit.

Padahal, bagasi penuh terisi dengan sejumlah barang untuk penunjang kegiatan. Ada sepeda lipat, ada tas kerja berisi perangkat kerja dan mengajar, ada dua koper berisi pakaian dan perlengkapan penunjang kegiatan selama satu minggu.

Memasukkan dan juga mengeluarkan barang-barang bawaan dari bagasi X3 menyenangkan. Gerakan kaki di bawah bagasi membuat pintu bagasi terbuka dan tertutup otomatis. Tangan yang tengah membawa barang tidak perlu direpotkan untuk urusan ini.

Kursi penumpang di baris kedua juga sangat lega untuk diisi dua orang.

Sejatinya, BMW X3 didesain nyaman untuk lima penumpang. Ruang untuk kaki dan kepala cukup memadai. Untuk orang dewasa, ada lebih sekitar satu jengkal antara lutut dan kursi depan.

Karena dua kali kesempatan membawa X3 saat siang, tidak ada kebutuhan untuk menyalakan lampu.

Menjelang sore saat masuk ruas tol Semarang, lampu jauh saya aktifkan. Menakjubkan karena semua marka jalan langsung menyala terang.

Kerja BMW Icon Adaptive LED Headlights dan BMW Selective Beam membuat saya terpana.

Saya sempatkan bermain-main dengannya saat ada banyak marka di jalan seperti petunjuk arah atau peringatan lainnya. Terlihat norak layaknya mendapati pengalaman pertama.

New BMW X3 sDrive20iKOMPAS.com New BMW X3 sDrive20i
Memasuki Ungaran menuju Boyolali saat malam, hujan lebat turun. Lampu jalan yang minim tidak jadi kendala karena kerja lampu kendaraan yang optimal.

Untuk menghalau air hujan yang turun dengan lebatnya di kaca depan, kerja-kerja otomatis wiper sungguh memudahkan.

Konsentrasi bisa dipusatkan untuk berkendara dan tentu saja ini menyenangkan. Juga saat keluar Gerbang Tol Boyolali menuju Yogyakarta melewati jalan-jalan kecil di tengah-tengah persawahan di Klaten.

Sepanjang perjalanan sekitar 590 kilometer, saya pilih set mode comfort  dibanding sport dan eco drive. Mode comfort ternyata cukup agresif untuk menunjukkan power X3 dengan kekuatan 184 hp yang berasal dari mesin 4 silinder, berkapasitas 1.998cc.

Mode comfort merupakan kompromi yang pas antara tenaga, transmisi dan kenyamanan suspensi, sehingga berkendara jadi lebih menyenanngkan.

New BMW X3 sDrive20i New BMW X3 sDrive20i
Tak pernah ragu bisa menyalip kendaraan lain bahkan di tanjakan-tanjakan panjang selepas Ungaran. Dengan agresivitasnya, kecepatan tertentu yang hendak diraih bisa dipastikan didapat hanya dengan menginjak gas. Juga saat hujan.

Sempat saat kecepatan menunjukkan angka 175 kpj misalnya, tidak ada tanda-tanda kelelahan dan tenaga masih banyak sekali tersisa. Kesadaran untuk membatasi kecepatan yang membuat tenaga besar X3 yang tersisa tidak digunakan.

Pengendalian pun terasa mantap dan kepercayaan diri terbangun karena ditunjang perangkat yang setia menjaga kontrol mobil tetap baik dan aman.

Perangkat tersebut antara lain stabilitas kontrol (DSC) dan sistem kontrol traksi (DTC). Sistem pengereman yang dimiliki pun mumpuni dengan adanya ABS, Cornering Brake Control (CBC), pullaway assistant, braking readiness, dan dry braking.

Memasuki Yogyakarta, langit malam terlihat bersih. Tidak ada hujan. Perjalanan sekitar 30 menit menuju Pakualaman saya nikmati sambil membuka panoramic glass roof.

Agak memutar sedikit, sengaja saya lewat Jalan Malioboro untuk menikmati temaram kuning lampu jalan Yogyakarta yang khas dari panoramic glass roof ini.

Duduk di kemudi sekitar delapan jam membuat saya tidak kelelahan. Kursi yang nyaman dan kemudi yang enak seperti nempel dipegang jadi kunci menyenangkannya perjalanan. 

Sekitar 1.200 kilometer perjalanan berikutnya tidak mencemaskan. Ketangguhan dan kenyamanan yang diberikan X3 membuat ribuan kilometer perjalanan terasa ringan.

Sepanjang perjalanan, saya tidak berpikir untuk mencari sopir cadangan. Tidak rela saya berikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com