Kursi penumpang di baris kedua juga sangat lega untuk diisi dua orang.
Sejatinya, BMW X3 didesain nyaman untuk lima penumpang. Ruang untuk kaki dan kepala cukup memadai. Untuk orang dewasa, ada lebih sekitar satu jengkal antara lutut dan kursi depan.
Karena dua kali kesempatan membawa X3 saat siang, tidak ada kebutuhan untuk menyalakan lampu.
Menjelang sore saat masuk ruas tol Semarang, lampu jauh saya aktifkan. Menakjubkan karena semua marka jalan langsung menyala terang.
Kerja BMW Icon Adaptive LED Headlights dan BMW Selective Beam membuat saya terpana.
Saya sempatkan bermain-main dengannya saat ada banyak marka di jalan seperti petunjuk arah atau peringatan lainnya. Terlihat norak layaknya mendapati pengalaman pertama.
Memasuki Ungaran menuju Boyolali saat malam, hujan lebat turun. Lampu jalan yang minim tidak jadi kendala karena kerja lampu kendaraan yang optimal.
Untuk menghalau air hujan yang turun dengan lebatnya di kaca depan, kerja-kerja otomatis wiper sungguh memudahkan.
Konsentrasi bisa dipusatkan untuk berkendara dan tentu saja ini menyenangkan. Juga saat keluar Gerbang Tol Boyolali menuju Yogyakarta melewati jalan-jalan kecil di tengah-tengah persawahan di Klaten.
Sepanjang perjalanan sekitar 590 kilometer, saya pilih set mode comfort dibanding sport dan eco drive. Mode comfort ternyata cukup agresif untuk menunjukkan power X3 dengan kekuatan 184 hp yang berasal dari mesin 4 silinder, berkapasitas 1.998cc.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.