Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertolak ke Jepang, Menperin Kantongi Janji Penambahan Investasi Mitsubishi di Indonesia

Kompas.com - 10/03/2021, 16:07 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku berhasil mengantongi beberapa komitmen dari pelaku industri di Jepang dalam hari pertama kunjungannya pada Rabu (10/3/2021).

Satu di antaranya, berasal dari pabrikan otomotif raksasa Mitsubishi Motors yang disebut bakal melakukan perluasan kapasitas produksi mobil di dalam negeri dan ekspor.

"Hari ini kami sudah menyelesaikan empat agenda pertemuan dengan perusahaan Jepang, salah satunya Mitsubishi Motors. Sejauh ini semua berjalan positif dan ada beberapa kesepakatan," ucap Agus di konferensi virtual.

Baca juga: 100 Unit Bus Listrik Transjakarta Bisa Beroperasi Tahun Ini

Pabrik Mitsubishi di Indonesia.Istimewa Pabrik Mitsubishi di Indonesia.

"Mereka memberikan komitmen kepada kita bahwa pada akhir 2025 akan ada penambahan investasi sebesar Rp 11,2 triliun sehingga terjadi peningkatan kapasitas dari 220.000 menjadi 250.000," lanjutnya.

Sementara prihal ekspor, mulai tahun ini Mitsubishi juga memberikan izin kepada Agen Pemegang Merek (APM)-nya di Indonesia untuk melakukan pengkapalan ke 9 negara tambahan.

Hanya saja mengenai informasi lebih jauh tentang rencana penambahan investasi tersebut, Agus belum ingin membicarakannya.

Termasuk terkait rencana baru pabrikan untuk ikut dalam program percepatan kendaraan bermotor listrik di dalam negeri.

"Tapi Mitsubishi berencana untuk mengembangkan dua model baru, yakni Xpander hybrid atau plug-in hybrid (PHEV) dan satunya akan diarahkan menjadi produk ekspor," ujar Agus.

Baca juga: Kemenperin Akselerasi Pengembangan Kendaraan Listrik Nasional

Mitsubishi Xpander Hybrid muncul dalam rencana jangka menengah MMC di kawasan ASEAN.MMC Mitsubishi Xpander Hybrid muncul dalam rencana jangka menengah MMC di kawasan ASEAN.

Dalam kesempatan sama, Agus juga mengatakan bahwa besok bakal bertemu dengan beberapa industri otomotif asal Jepang lain seperti Toyota, Daihatsu, Honda, Mazda, dan Nissan.

Tujuan utamanya, untuk mendorong industri terkait agar melakukan pengembangan kendaraan listrik dan memperluas pasar ekspornya dari Indonesia, termasuk ke Australia.

Kunjungan Menperin kali ini merupakan kunjungan kerja menteri pertama di dunia yang diterima secara resmi oleh pemerintah Jepang semenjak negara Sakura tersebut menetapkan status State of Emergency.

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan mitra bilateral yang sangat penting bagi Jepang.

Baca juga: Sanksi Tarif Parkir Tertinggi Uji Emisi Tinggal Tunggu Validasi Data

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Perindustrian RI (@kemenperin_ri)

Adapun kondisi pada hari pertama kunjungan, Agus mengaku bahwa kurang optimal karena rombongan harus mengikuti protokol kesehatan dengan tak boleh keluar hotel dan bertemu orang banyak atau lockdown.

"Jadi cukup repot ya karena belum bisa tatap muka secara langsung. Meski demikian, komunikasi yang dihasilkan lancar dan positif. Semoga besok sudah boleh bertatap langsung dengan mereka," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com