JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak pabrikan sepeda motor di dunia. Tapi, hanya sedikit yang bisa bertahan hingga ratusan tahun.
Salah satunya adalah Royal Enfield. Pabrikan motor asal Inggris ini sudah ada sejak 1901 dan bertahan hingga sekarang.
Baca juga: Alasan Royal Enfield Bikin Pabrik di Thailand, Bukan di Indonesia
Bermula secara sederhana di pabrik yang terletak di Kota Redditch, Royal Enfield telah menghabiskan lebih dari satu abad melintasi medan-medan terberat di dunia.
Siddhartha Lal, Managing Director Eicher Motors Ltd, mengatakan, 120 tahun adalah warisan yang sangat panjang untuk brand ini, dan dirinya senang bisa membuatnya sangat berarti.
"Selama bertahun-tahun, kami terus berupaya untuk tetap otentik sampai ke akarnya, tampil unik dan berbeda dari yang lain, serta membentuk genre sepeda motor rekreasi yang mudah diakses, inklusif, menyenangkan, dan tetap relevan melampaui berbagai dekade," ujar Siddhartha, dalam keterangan resminya.
Sebagai bagian dari sejarah yang panjang, Royal Enfield bertahan melewati Perang Dunia I dan II yang menghancurkan sebagian peradaban dunia. Pabrik motor ini juga nyaris tutup pada 1967 dan 1977, terkait berbagai peristiwa bersejarah lainnya.
Pada 1955, Royal Enfield membuka pabriknya di India. Pabriknya dibangun di Tiruvottiyur dan dinamakan Enfield India, yang kemudian menjadi rumah produksi utama.
Baca juga: Dapat Insentif Pajak dan Diskon dari Diler, Harga Terios Mulai Rp 180 Jutaan
Kemudian mulai 1977, Royal Enfield mulai fokuskan memproduksi unitnya di India. Bahkan, di tahun itu, unit motor yang dipasarkan di Inggris merupakan produk impor dari India.
Pada 1994, Royal Enfield akhirnya diakuisisi oleh Eicher Group, perusahaan asal India. Namanya pun berubah dari Enfield India menjadi Royal Enfield Motors.
Sampai sekarang motor Royal Enfield tetap diproduksi di India, dan Inggris hanya jadi tempat pusat desain dan pengembangan saja.
Baca juga: Royal Enfield Pandang Positif Tren Motor Custom di Indonesia
Royal Enfield juga merambah ke Asia Tenggara dalam beberapa dekade terakhir. Diler Royal Enfield telah hadir di Singapura sebelum dan setelah Perang Dunia Ke-2. Namanya kian populer di tahun 1950-an, di mana Singapura menjadi pusat distribusi untuk seluruh wilayah Asia Tenggara.
Vimal Sumbly, Head International Business - APAC, Royal Enfield, mengatakan, pencapaian tonggak sejarah 120 tahun ini merupakan momen yang membanggakan bagi merek. Tidak banyak brand yang mampu bertahan diuji waktu dan berkesempatan untuk beroperasi selama lebih dari satu abad.
"Ini adalah momen yang sangat membanggakan bagi kami semua di Royal Enfield, dan semua pihak terkait. Kami beruntung mendapatkan dukungan dan bantuan dari para pelanggan, mitra, dan yang terpenting, dari komunitas berkendara kami," kata Vimal.
Vimal menambahkan, tahun ini di wilayah Asia Pasifik, Royal Enfield akan mengadakan sejumlah kegiatan yang melibatkan komunitas sebagai bentuk penghargaan atas dukungan yang memungkinkan Royal Enfield mencatat prestasi ini.
Baca juga: Mengenal Gaya Modifikasi Overland
Royal Enfield berhasil mengalahkan berbagai tantangan dan tetap setia pada prinsip utamanya, yakni memproduksi motor yang sederhana, mudah diakses, dan menarik.
Beberapa model yang ikonik, seperti Bullet 350 yang diproduksi sejak 1955 hingga sekarang. Selain itu, nama Interceptor dan Continental GT juga sudah digunakan sejak lama. Termasuk juga dengan nama Meteor yang dalam waktu dekat ini akan meluncur di Indonesia.
Royal Enfield sekarang ini tak hanya berhasil bertahan di pasaran. Motornya kini juga mulai dicintai para pencinta motor custom.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.