“Anak yang ada di depan rawan melakukan pergerakan-pergerakan yang mengganggu operasional, bahkan sering jahil mengutak-atik perangkat yang ada di stang motor,” kata Sony.
Di samping itu, masih kata Sony, ketika anak diboncengkan di depan maka anak akan menjadi bumper ketika terjadi insiden atau pun kecelakaan.
Potensi tersebut tentunya sangat berbahaya dan bisa saja mengancam keselamatan sang anak.
“Pengendara berfungsi sebagai bumper kala menghadapi kecelakaan, kalau ada anak kecil ditempatkan di depannya, maka secara tidak langsung anak tersebut dijadikan bumper,” ucapnya.
Baca juga: Dapat Uang Miliaran Rupiah, Warga Jenu Tak Mau Beli Mobil Murah
Kemudian, menempatkan anak kecil di depan juga bisa mengganggu kestabilan kendaraan ketika melaju.
Pengemudi juga bisa terganggu konsentrasinya ketika harus mengambil keputusan tiba-tiba saat berkendara.
“Pengendara sebagai pengendali, mutlak harus mampu efektif dalam melakukan gerakan-gerakan yang mampu menyeimbangkan atau menstabilkan motornya. Ketika ada anak di depannya maka fokusnya akan terpecah,” ujar Sony.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.