Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Menangani Motor yang Mogok Usai Terjang Banjir

Kompas.com - 20/02/2021, 10:22 WIB
Ari Purnomo,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor menjadi kendaraan yang rawan mengalami mogok saat dipaksa menerjang banjir.

Tidak sedikit pemilik kendaraan roda dua yang langsung berusaha untuk menghidupkannya, usai mesin mengalami macet.

Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) Endro Sutarno mengatakan, sepeda motor yang mengalami mati mesin saat menerjang banjir tidak langsung dinyalakan.

Upaya menghidupkan mesin dalam kondisi motor baru saja terendam banjir bisa menyebabkan kerusakan yang lebih parah.

Baca juga: Dapat Uang Rp 24 Miliar, Pria Ini Beli Xpander meski Belum Bisa Nyetir

“Sebaiknya, jangan langsung berusaha untuk menghidupkannya, dikhawatirkan jika baterai atau komponen kelistrikan motor masih banyak air,” ujar Endro kepada Kompas.com belum lama ini.

Menurutnya, jika air sampai masuk ke ruang bakar dan mesin kendaraan tetap dinyalakan tidak menutup kemungkinan motor justru bisa rusak.

Di samping itu, potensi permasalahan lain yang bisa terjadi ketika sepeda motor dipaksa menerjang genangan air banjir yakni air bercampur dengan oli mesin.

Banjir akibat luapan Kali Lamong yang melanda Kecamatan Benjeng, Gresik, Selasa (7/1/2020).KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Banjir akibat luapan Kali Lamong yang melanda Kecamatan Benjeng, Gresik, Selasa (7/1/2020).

Kondisi ini bisa berbahaya karena pelumas yang sudah bercampur dengan air akan mengganggu sirkulasi pelumas di dalam mesin.

“Bagi pemilik kendaraan yang tahu soal mesin, bisa dilakukan pemeriksaan komponen sendiri. Mulai dari bagian kelistrikan, saringan udara, busi, knalpot, baterai, sampai karburator jika motornya belum injeksi,” ucapnya.

Tetapi, jika memang tidak paham mengenai mesin sepeda motor maupun kelistrikan kendaraan sebaiknya langsung dibawa ke bengkel terdekat.

Baca juga: Cerita Sutrisno, Dapat Uang Rp 15, 8 M Langsung Beli HR-V, Xpander, Innova, dan Pikap

Dengan membawa kendaraan ke tempat yang lebih kompeten akan mengurangi risiko terjadinya kerusakan yang lebih parah.

Kendaraan yang terendam banjir di Kemang sejak Sabtu sore (27/8/2016).Nibras Nada Nailufar Kendaraan yang terendam banjir di Kemang sejak Sabtu sore (27/8/2016).

Analyst Technical Service Honda Sales Operation Jakarta Center Rangga Noviar mengatakan, jika oli mesin bercampur air bisa dideteksi dari warnanya.

Jika pelumas berwarna seperti susu itu menandakan jika pelumas mesin kendaraan sudah bercampur dengan air.

"Saat pelumas sudah berubah menjadi milky oil atau seperti susu itu sangat berbahaya untuk komponen mesin, karena sudah tidak lagi memiliki fungsi pelumas,” ujar Rangga.

Baca juga: Dapat Uang Miliaran Rupiah, Warga Jenu Tak Mau Beli Mobil Murah

Dalam kondisi tersebut, pelumas sudah tidak bisa melindungi komponen mesin dari gesekan seperti saat oli masih dalam kondisi bagus.

Dan sebaiknya sepeda motor tidak langsung dinyalakan karena bisa berakibat kerusakan yang lebih parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com