Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Tersedia 100 Unit, Ini Sebaran SPKLU di Indonesia

Kompas.com - 11/02/2021, 08:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga SPBKLU (Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum) mulai marak dilakukan oleh BUMN dan pihak swasta.

Langkah ini menjadi salah satu bentuk dukungan buat pemerintah dalam pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

Sementara BUMN dan pihak swasta membangun SPKLU dan SPBKLU, pemerintah akan fokus penyediaan infrastruktur pengisian listrik kepada PLN.

Baca juga: Isuzu Panther Resmi Pensiun, Simak Harga Bekasnya Mulai Rp 30 Jutaan

Ilustrasi proses charge mobil listrik Hyundai IoniqKOMPAS.com/Ruly Ilustrasi proses charge mobil listrik Hyundai Ioniq

“Penyediaan infrastruktur pengisian listrik dilaksanakan melalui penugasan kepada PT PLN,” ujar Ferry Triansyah, Koordinator Penyiapan Usaha Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumberdaya Maritim (KESDM), dalam keterangan tertulis (10/2/2021).

“Tetapi dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja sama dengan BUMN maupun badan usaha lainnya," kata Ferry.

Menurutnya, di Indonesia saat ini terdapat empat level SPKLU. SPKLU level 1 adalah pengisian lambat yang merupakan instalasi khusus di rumah dengan daya keluaran kurang dari 3,7 kilowatt (kW).

Baca juga: Catat, Ini Mekanisme Klaim Kerugian di Jalan Tol Jasa Marga

Pertamina resmikan SPKLU komersial pertamanya di FatmawatiPertamina Pertamina resmikan SPKLU komersial pertamanya di Fatmawati

Level 2 merupakan pengisian menengah yang dapat ditemukan pada instalasi khusus, seperti di kantor dengan daya keluaran kurang dari 22 kW. Level 3 termasuk pengisian cepat yang dapat ditemukan di SPKLU dengan daya keluaran kurang dari 50 kW.

Kemudian, level 4, pengisian sangat cepat di SPKLU dengan daya keluaran kurang dari 150kW. Lama waktu pengisian dari baterai kosong hingga penuh pun bervariasi dari delapan jam hingga 15 menit.

Ferry menjelaskan, secara total telah dibangun 100 unit charging station hingga Januari 2021. SPKLU ini tersebar 72 lokasi di Indonesia.

Baca juga: Kabar Baru Kehadiran Toyota GR Yaris, Harga di Bawah Rp 1 Miliar?

Pertamina resmikan SPKLU komersial pertamanya di FatmawatiPertamina Pertamina resmikan SPKLU komersial pertamanya di Fatmawati

Mulai dari Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera, dan Sulawesi.

PLN menargetkan penyediaan SPKLU bisa mencapai 31.866 unit secara nasional pada 2031. Perusahaan pelat merah ini juga sudah membuat aplikasi Charge.IN yang memudahkan masyarakat untuk mengetahui lokasi SPKLU terdekat dan melihat konsumsi listrik kendaraan pribadi.

Sementara itu, Pertamina juga telah membangun 5 SPKLU di Ibu kota, yakni di daerah Serpong, Fatmawati, M.T. Haryono, Lenteng Agung, dan Kuningan.

Baca juga: Diskon SUV Murah di Februari 2021 Masih Menggoda

Lexus UX300e resmi hadir di IndonesiaKompas.com Lexus UX300e resmi hadir di Indonesia

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo mengatakan SPKLU di Kuningan akan menggunakan konsep energi listrik mandiri dari sel surya.

Perusahaan swasta pun tak mau kalah, PT Bambang Djaja juga mulai mendirikan SPKLU dan SPBKLU. Perusahaan ini juga sedang melakukan trial SPKLU dengan konsep satu SPKLU memiliki 10 tempat pengisian listrik.

Tak hanya itu, PT Bambang Djaja juga akan membangun tempat penukaran baterai, dengan kapasitas 8-30 baterai dalam satu kabinet. Secara total, perusahaan ini menyediakan 11 unit tempat penukaran baterai yang tersebar di Jakarta dan Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com