JAKARTA, KOMPAS.com - Intensitas hujan yang semakin sering terjadi di sejumlah daerah sering menyebabkan banjir atau pun genangan air terjadi di ruas jalan.
Dalam kondisi seperti ini, tidak sedikit pengemudi kendaraan roda empat yang mengabaikan kondisi genangan air dengan nekat menerjangnya.
Padahal, pada ketinggian tertentu seperti pada sampai pada lubang saluran udara mobil sangat berbahaya jika tetap dilewati.
Salah satu risiko yang bisa terjadi jika pengemudi nekat melewatinya adalah terjadinya water hammer.
Baca juga: Membeli Kendaraan Bekas, Perlu Cek Status STNK?
Atau air masuk ke dalam ruang mesin dan bercampur dengan pelumas. Kondisi ini membuat fungsi oli yang seharusnya melumasi setiap bagian mesin menjadi terganggu.
Jika hal itu terjadi, tidak hanya kerusakan mesin yang fatal tetapi biaya dan proses perbaikan juga akan membutuhkan biaya besar dan juga waktu yang cukup lama.
Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, jika kondisi kerusakan yang terjadi karena water hammer maka harus turun mesin.
“Kalau sudah water hammer harus turun mesin, hampir rata-rata kasus water hammer ini blok mesin pecah karena stang piston yang patah dan menonjok ke dinding blok mesin,” kata Didi kepada Kompas.com, Minggu (7/2/2021).
Kondisi tersebut terjadi karena air tidak dapat terkompresi, menyebabkan setang piston menjadi bengkok dan lama-kelamaan bisa patah.
Baca juga: Blokir STNK Bisa dari Rumah, Begini Caranya
Dengan kerusakan tersebut, Didi mengatakan, biaya yang harus dikeluarkan pemilik mobil tentunya juga akan sangat besar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.