Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Nekat, Ini Batas Aman Naik Motor Saat Banjir

Kompas.com - 06/02/2021, 14:51 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sejumlah ruas jalan di kota Semarang, Jawa Tengah terendam banjir, Sabtu (6/2/2021).

Kondisi ini membuat sejumlah pengguna jalan, terutama pengendara kendaraan bermotor terganggu dan kesulitan untuk melintas.

Tetapi, tidak sedikit yang nekat menerjang banjir meski berakhir dengan sepeda motor mengalami macet dan akhirnya harus didorong.

Saat mengendarai sepeda motor di tengah genangan air memang tidak boleh sembarangan dan hanya modal nekat saja, karena bisa-bisa air masuk ke dalam mesin.

Baca juga: Lebih Fleksibel, Begini Penerapan Ganjil Genap Akhir Pekan di Bogor

Akibatnya, kendaraan justru mengalami kerusakan dan pemilik harus mengeluarkan biaya yang besar untuk melakukan perbaikan.

Warga mengangkut sepeda motor dengan mengarungi jalan yang terendam banjir di Jalan Raya Arteri Soekarno-Hatta, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Sejumlah jalan protokol maupun alternatif di Kota Semarang terendam banjir dengan ketinggan bervariasi antara sekitar 20 sentimeter hingga sekitar 1 meter akibat curah hujan tinggi sejak Jumat (5/2/2021) malam serta kurang lancarnya drainase yang menyebabkan lalu lintas terganggu.ANTARA FOTO/AJI STYAWAN Warga mengangkut sepeda motor dengan mengarungi jalan yang terendam banjir di Jalan Raya Arteri Soekarno-Hatta, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Sejumlah jalan protokol maupun alternatif di Kota Semarang terendam banjir dengan ketinggan bervariasi antara sekitar 20 sentimeter hingga sekitar 1 meter akibat curah hujan tinggi sejak Jumat (5/2/2021) malam serta kurang lancarnya drainase yang menyebabkan lalu lintas terganggu.

Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) Endro Sutarno mengatakan, sebelum melintasi jalanan yang tergenang banjir perlu memperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah ketinggian air.

Endro mengatakan, sebelum melintas dipastikan terlebih dahulu ketinggian air tidak melebihi dari ujung knalpot sepeda motor.

“Selama ketinggian air masih di bawah ujung knalpot sepeda motor masih aman melintas di lokasi yang banjir,” ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Catat, Ini Pos Penjagaan Ganjil Genap di Kota Bogor

Selain itu, Endro juga mengatakan, sebaiknya pengendara meyakinkan terlebih dahulu apakah ruas jalan yang tergenang tersebut aman untuk dilewati.

Banjir akibat jebolnya tanggul 2 sungai menggenangi jalan raya Jombang - Madiun, di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (4/2/2021).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Banjir akibat jebolnya tanggul 2 sungai menggenangi jalan raya Jombang - Madiun, di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (4/2/2021).

Hal ini untuk memastikan agar sepeda motor tidak macet di tengah perjalanan yang akhirnya semakin menyusahkan pengendara karena harus mendorong dalam kondisi jalanan tergenang banjir.

“Tinggi banjir yang aman untuk motor bisa dilihat dari bisa tidaknya banjir itu dilewati oleh motor,” tuturnya.

Jika memang ketinggian air melebihi batas maksimal yakni ujung knalpot, Endro menyarankan, sebaiknya pengendara tidak perlu memaksakan untuk melintasinya.

Baca juga: Beda Ganjil Genap Bogor dan Jakarta, Salah Satunya Tak Ada Sanksi Tilang

Hal ini karena jika itu tetap dilakukan akibatnya justru bisa lebih parah, bisa saja sepeda motor mengalami kerusakan.

“Jika air melebihi batas tadi, lebih baik motor jangan langsung dinyalakan. Dikhawatirkan ada air yang masuk ke bagian kelistrikan dan mesin,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com