Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Belum Paham, Perbedaan Ganti dan Kuras Oli Matik

Kompas.com - 02/02/2021, 09:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pemilik mobil yang belum paham sepenuhnya kalau proses ganti dan kuras oli, merupakan dua jenis pekerjaan yang berbeda.

Alat, proses dan part suku cadang yang dibutuhkan juga berbeda. Termasuk total biaya yang dikeluarkan juga memiliki perbedaan yang signifikan.

Pemilik bengkel transmisi Worner Matic Hermas Prabowo, mengatakan untuk proses ganti oli, baik transmisi otomatis model konvensional maupun CVT biasanya membutuhkan oli 3 liter hingga 4 liter.

Baca juga: 8 Pola Pikir yang Salah Saat Berkendara, Jadi Penyebab Kecelakaan

“Sedangkan untuk kuras oli bisa 12 liter, prosesnya pun berbeda. Kuras oli membutuhkan waktu yang lebih lama,” ujar Hermas belum lama ini kepada Kompas.com.

Apa yang membuatnya berbeda?

Ganti oli itu hanya mengganti oli matik yang ada di ruang karter (bak penampungan oli). Sedangkan proses kuras adalah mengeluarkan atau mengganti semua oli yang ada di seluruh sistem transmisi. Maka dari itu dibutuhkan oli yang lebih banyak.

Jarak Tempuh

Ilustrasi oli transmisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi oli transmisi.

Ada pemahaman yang mengatakan bahwa proses ganti oli itu dilakukan berkala setiap mobil sudah menempuh jarak 15.000 km. Sementara untuk kuras oli dilakukan setiap 50.000 km.

Pemahaman tersebut menurut Hermas kurang tepat. Jika rajin melakukan pergantian oli matik sesuai waktunya, maka tidak perlu kuras oli. Sebab, oli yang berada di dalam transmisi selalu diperbarui dan punya perfoma pelumasan yang baik.

“Kuras dilakukan jika kondisi oli transmisi sudah tidak lagi bisa melumasi dengan baik. Biasanya muncul gejala-gejala penurunan perfoma pada transmisi. Misal, ada keterlambatan saat proses shifting (pergantian gigi). Bisa juga muncul suara dengung,” kata Hermas.

Baca juga: Cara Mudah Memilih Jok Sepeda Motor

Selain itu, Hermas mengingatkan, penggantian oli transmisi saat ini sebaiknya tidak lagi bergantung pada jarak tempuh. Melihat kondisi kemacetan lalu lintas yang parah, membuat jarak tempuh sudah tidak relevan lagi.

Contoh, untuk menempuh jarak 10 km biasanya ditempuh dalam waktu 20-30 menit, tapi pada kenyataannya saat ini bisa sejam atau lebih. Jika dihitung normal, dalam waktu 1 jam mobil bisa menempuh lebih dari 10 km.

“Yang biasanya ganti oli matik 10.000 km, dengan kondisi kemacetan dan waktu kerja komponen yang lebih lama sebaiknya dipercepat menjadi 7.000 atau 8.000 km,” terangnya.

Hal ini dilakukan untuk memperkecil kemungkinan penurunan perfoma transmisi matik dan juga kuras oli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com