Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantaskah Bus Medium Memakai Bando?

Kompas.com - 01/02/2021, 10:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Istilah bando atau topi pada bus merupakan nama lain dari sekat yang memisahkan kaca double glass. Tren bus dengan kaca depan double glass memang sedang diminati saat ini.

Awal tren kaca double glass yaitu pada bus tingkat, lalu di bus Super High Deck (SHD) dan sekarang bus High Deck (HD) juga menggunakannya. Selain di bus besar, model kaca depan ganda ini juga turun ke bodi yang lebih kecil atau medium bus.

Jika pada bus besar, model kaca ganda seperti ini memang tampak pantas, bahkan jadi tren. Tapi bagaimana tampilan bus medium yang menggunakan model double glass ini, apakah pas?

Baca juga: Skema Kredit Motor Listrik United T1800, CIcilan Rp 500 Ribuan

Bus mediuminstagram/karoseritentrem Bus medium

Anggota Forum Bismania Indonesia Dimas Raditya mengatakan, penggunaan bando di medium bus agak kurang pas dan terkesan memaksa. Pasalnya, ukuran kaca atas yang kecil dan kadang bando juga terlalu besar.

“Enggak dapat estetika dan fungsinya sebagai kaca. Ukuran kaca atasnya juga biasanya kecil,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Minggu (31/1/2021).

Bando di medium bus ini terkesan memaksa karena mengikuti tren double glass yang ada di bus besar. Jika dibandingkan dimensi tinggi bus besar dan medium, setidaknya ada selisih 50 cm. Dengan begitu, ukuran kacanya juga harus disesuaikan.

Baca juga: Kasus Mobil Sengaja Terjang Genangan Air, Begini Etika Melewatinya

“Sebenarnya agak memaksa modelnya karena mengikuti keinginan konsumen yang ingin kaca ganda di medium busnya,” kata Dimas.

Namun setidaknya, model bus ini bisa menyesuaikan dari keinginan pemesan. Beberapa karoseri juga masih menyediakan pilihan single glass untuk bus medium, jadi setidaknya pandangan penumpang jadi tidak terhalang dari kabin bus ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com