Selain suara, ciri lain dari kerusakan waterpump adalah dengan memeriksa air pada lubang pengisian radiator. Pemeriksaannya cukup mudah. Sebelum memulai menyalakan mesin buka tutup air radiator.
Baca juga: Musim Hujan, Ingat Risiko Aquaplaning Saat Mengemudi di Jalan Basah
Kemudian nyalakan mesin hingga ke titik optimal, lalu yang perlu diperhatikan adalah air dalam lubang pengisiang radiator.
Jika air pada lubang muncrat atau ada riak yang cukup besar artinya waterpump bekerja normal, jika tidak artinya tidak ada air yang dialirkan pada sistem pendingin mesin.
Ciri lainnya adalah waterpump berhasil dicopot, periksa dengan memutar piringan jika dirasa seret atau oblak ini artinya waterpump bermasalah dan dapat menimbulkan bunyi.
Perawatan waterpump
Guna merawat bagian waterpump ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Unsur utama dalam kerja waterpump menurut Didi adalah air pendingin atau coolant. Sebaiknya gunakan air pendingin yang bermutu baik dan sesuai spesifikasi.
Jangan hanya gunakan air karena nantinya waterpump dapat mengalami karat dan akhirnya rusak.
Salah satu tindakan perawatan adalah menguras radiator secara berkala. Misalnya setahun sekali. Hal ini untuk mengganti air dalam radiator dengan air pendingin yang lebih segar.
Terakhir, biasakan untuk memeriksa volume air radiator. Jangan sampai air radiator kurang atau habis karena ini akan membuat kinerja pendingin berkurang dan akhirnya dapat merusak waterpump dan mesin.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan