Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Solo Trans Tambah Enam Koridor Baru, Rute Sragen dan Klaten

Kompas.com - 06/01/2021, 17:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai bentuk komitmen dalam menata transportasi kota, Pemkot Surakarta telah menjadikan beragam transportasi umum untuk beroperasi di Surakarta, seperti KA Batara Kresna, Bus Trans Jateng, Batik Solo Trans.

Batik Solo Trans (BST) sendiri merupakan layanan angkutan umum Bus Sistem Transit (BST) yang beroperasi di Kota Surakarta.

Layanan ini diresmikan pertama kali oleh Wali Kota Surakarta, Joko Widodo pada 1 September 2010. Pengoperasian pertama pada koridor 1 dengan rute Bandara Internasional Adi Soemarno (Kab. Boyolali) - Terminal Palur (Kab. Karanganyar).

Baca juga: Sudah Tahu Kenapa Oli Motor Bisa Boros?

Hadirnya Batik Solo Trans saat itu sebagai upaya untuk menarik pengguna kendaraan pribadi beralih ke transportasi umum. Sampai-sampai Wali Kota Solo Joko Widodo memiliki slogan Move People Not Car.

Namun, kurangnya subsidi operasional membuat perjalanan Batik Solo Trans tidak berjalan baik sehingga tidak bisa memberi pelayanan yang sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimal).

Batik Solo TransDoc Ir. Djoko Setijowarno MT Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Batik Solo Trans

Pada tahun 2020 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjenhubdat) meluncurkan program penataan transportasi umum dengan skema pembayaran pembelian layanan (buy the service) di lima kota, Kota Surakarta menjadi salah satu yang dipilih untuk program ini.

“Pemerintah Kota Solo tentu menyambut baik program ini, karena sesungguhnya persiapan transportasi umum sudah disiapkan sekitar 10 tahun lalu. Tidak adanya anggaran yang cukup, menjadikan program penataan transportasi umum jalan di tempat,” ujar Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Ir. Djoko Setijowarno MT dikutip dari rilis resmi, Rabu (6/12/2020).

Baca juga: Ingat, Tambal Ban Truk Tubeless Model Tancap Hanya Sementara

Kini, angkutan perkotaan di Solo ada enam koridor utama, namun baru empat koridor yang dioperasikan tahun 2020 dan enam layanan angkutan pengumpan (feeder).

Ke enam koridor utama tidak hanya melayani jaringan jalan di dalam Kota Surakarta, namun layanannya hingga daerah bangkitan di wilayah sekitarnya, seperti Bandara Adi Soemarno (Kab. Boyolali), Terminal Palur (Kab. Karanganyar), Terminal Kartasura (Kab. Sukoharjo), Kab. Sragen, Kab. Klaten.

Bus Solo TransDoc Ir. Djoko Setijowarno MT Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Bus Solo Trans

Koridor 3 dan koridor 4 mulai beroperasi 4 Juli 2020 menggunakan sejumlah armada yang masih ada bantuan dari Ditjenhubdat sebelumnya, namun belum sempat dioperasikan.

Koridor 3 melayani Terminal Kartasura–Tugu Cembengan, dan koridor 4 Terminal Kartasura–Terminal Palur (via Terminal Tirtonadi)

Sementara koridor 1 dan 2 menggunakan armada bus baru dan dioperasikan pada tanggal 29 Desember 2020. Armada koridor 1 dan koridor 2 akan menggunakan bus dengan jenis low entry dari yang awalnya direncanakan menggunakan model low deck.

Koridor 1 melayani Bandara Adi Soemarmo–Terminal Palur. Koridor 2 Sub Terminal Kerten–Terminal Palur.

Disamping itu ada enam angkutan pengumpan (feeder) yang melayani rute RSUD Ngipang–Pasar Klewer, Cemani (Lotte Grosir)–Taman Jayawijaya, Sub Terminal Semanggi–Mojosongo, Pasar Klewer–Terminal Palur, Pasar Klewer–Terminal Tirtonadi dan Pasar Klewer–Gentan.

Baca juga: Modifikasi Mobil Lawas Jadi Bertenaga Listrik, Mahal atau Murah?

Di masa pandemi ini, mobilitas warga Surakarta dan sekitarnya mengalami penurunan, sehingga mempengaruhi pula jam pelayanan BST. Bus Batik Solo Trans beroperasi mulai jam 05.00 hingga jam 20.00.

“Sistem pembayaran non tunai untuk sementara waktu penumpang belum dikenakan tarif menggunakan BST. Masih menunggu PM Perhubungan yang menetapkan tarif, setelah ada kajian ability to pay (ATP) dan willingness to pay (WTP). Jika merujuk tarif yang dikenakan Bus Trans Jateng untuk pelajar, mahasiswa dan buruh dikenakan Rp 2 ribu dan umum Rp 4 ribu,” kata Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com