JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai bentuk komitmen dalam menata transportasi kota, Pemkot Surakarta telah menjadikan beragam transportasi umum untuk beroperasi di Surakarta, seperti KA Batara Kresna, Bus Trans Jateng, Batik Solo Trans.
Batik Solo Trans (BST) sendiri merupakan layanan angkutan umum Bus Sistem Transit (BST) yang beroperasi di Kota Surakarta.
Layanan ini diresmikan pertama kali oleh Wali Kota Surakarta, Joko Widodo pada 1 September 2010. Pengoperasian pertama pada koridor 1 dengan rute Bandara Internasional Adi Soemarno (Kab. Boyolali) - Terminal Palur (Kab. Karanganyar).
Baca juga: Sudah Tahu Kenapa Oli Motor Bisa Boros?
Hadirnya Batik Solo Trans saat itu sebagai upaya untuk menarik pengguna kendaraan pribadi beralih ke transportasi umum. Sampai-sampai Wali Kota Solo Joko Widodo memiliki slogan Move People Not Car.
Namun, kurangnya subsidi operasional membuat perjalanan Batik Solo Trans tidak berjalan baik sehingga tidak bisa memberi pelayanan yang sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimal).
Pada tahun 2020 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjenhubdat) meluncurkan program penataan transportasi umum dengan skema pembayaran pembelian layanan (buy the service) di lima kota, Kota Surakarta menjadi salah satu yang dipilih untuk program ini.
“Pemerintah Kota Solo tentu menyambut baik program ini, karena sesungguhnya persiapan transportasi umum sudah disiapkan sekitar 10 tahun lalu. Tidak adanya anggaran yang cukup, menjadikan program penataan transportasi umum jalan di tempat,” ujar Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Ir. Djoko Setijowarno MT dikutip dari rilis resmi, Rabu (6/12/2020).
Baca juga: Ingat, Tambal Ban Truk Tubeless Model Tancap Hanya Sementara
Kini, angkutan perkotaan di Solo ada enam koridor utama, namun baru empat koridor yang dioperasikan tahun 2020 dan enam layanan angkutan pengumpan (feeder).
Ke enam koridor utama tidak hanya melayani jaringan jalan di dalam Kota Surakarta, namun layanannya hingga daerah bangkitan di wilayah sekitarnya, seperti Bandara Adi Soemarno (Kab. Boyolali), Terminal Palur (Kab. Karanganyar), Terminal Kartasura (Kab. Sukoharjo), Kab. Sragen, Kab. Klaten.
Koridor 3 dan koridor 4 mulai beroperasi 4 Juli 2020 menggunakan sejumlah armada yang masih ada bantuan dari Ditjenhubdat sebelumnya, namun belum sempat dioperasikan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.