Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Liburan Akhir Tahun, Jangan Lupakan Cek Hal Simpel Ini!

Kompas.com - 01/01/2021, 08:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di tengah pandemi banyak dilakukan masyarakat untuk melepas stres. Untuk mencegah penularan Covid-19 di angkutan umum, banyak yang memilih untuk mengendarai mobil pribadi ke luar kota.

Sebelum memutuskan kembali ke ibu kota, ada baiknya pemilik mobill mempersiapkan kondisi fisik dan perlengkapan yang dibutuhkan. Melakukan pengecekan kondisi mobil juga menjadi hal yang tidak boleh diabaikan.

Tidak hanya bagian mesin saja, bagian lain seperti tekanan udara juga perlu dilakukan pengecekan. Meski terkesan sepele, tekanan udara bisa berdampak vital jika diabaikan begitu saja.

Baca juga: Semakin Sporty, Ini Modifikasi Toyota Yaris 2020

Tekanan udara yang tidak sesuai pada ban bisa mengganggu kenyamanan bahkan sampai pecah ban.

On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal menjelaskan, menjaga tekanan ban bertujuan untuk memberikan kenyamanan serta memaksimalkan kinerja komponen lain seperti pengereman.

Setiap kendaraan mempunyai tekanan ban yang berbeda sesuai dengan berat dan beban yang diangkut oleh kendaraan tersebut.

Ilustrasi menyalip.KOMPAS.com / Stanly Ilustrasi menyalip.

“Untuk kendaraan kosong tidak perlu tekanan udara yang tinggi agar tetap nyaman, tidak terlalu keras, keausan ban baik, dan fungsi rem optimum,” ujar Zulpata kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Berbeda halnya saat kendaraan membawa muatan penuh, maka tekanan udara pada ban juga harus disesuaikan. Dengan begitu maka ban bisa bekerja secara maksimal ketika digunakan.

“Jika tekanan udara tidak ideal, perfoma dari ban juga bisa berkurang. Misalnya ketika mobil kosong namun tekanan udara untuk mobil penuh, maka kendaraan akan terasa keras,” kata Zulpata.

Baca juga: Mengenal Mesin Diesel dan Bagaimana Cara Merawatnya

Selain itu, efek lain yang akan terjadi saat tekanan udara terlalu tinggi adalah setir menjadi terlalu ringan. Kondisi ini mengakibatkan kendaraan menjadi lebih sulit dikendalikan.

Begitu pun sebaliknya, jika kendaraan penuh tapi tekanan udaranya standar, maka mobil jadi tidak stabil dan bisa merusak dinding ban karena beban yang terlalu berat.

posisi stiker tekanan udara banKompas.com/Fathan Radityasani posisi stiker tekanan udara ban

Menurut Zulpata, yang paling bagus adalah tekanan udara sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan, tidak kelebihan dan tidak juga kurang.

Untuk mengetahui tekanan udara ban pada ban yang direkomendasikan oleh pabrikan, pengemudi bisa melihat stiker keterangan yang biasanya tertempel pada bagian pintu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com