Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Hyundai Pertahankan Pengatur Suhu di Jok Mobil

Kompas.com - 29/12/2020, 13:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen atau agen pemegang merek kendaraan bermotor di Indonesia biasanya melakukan penyesuaian kembali fitur pada produk terbarunya yang diimpor langsung dari negara asal.

Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kontur jalan, situasi lalu lintas, dan cuaca di tanah Air. Salah satu fitur yang biasanya terpangkas ialah pengatur suhu pada jok mobil.

Kelangkapan yang berfungsi untuk membantu menghangatkan tubuh sang pengemudi dan penumpang ini dinilai tidak diperlukan mengingat Indonesia sebagai negara tropis. Tapi, itu tampaknya tak berlaku bagi Hyundai.

Baca juga: Alternatif Bayar Pajak Kendaraan Bagi Warga DKI Selain di Samsat Induk

Fitur Hyundai Palisade Fitur Hyundai Palisade

Pada seluruh produk terbaru yang diperkenalkan tahun ini oleh merek asal Korea Selatan tersebut, dari Hyundai Ioniq EV, Hyundai Kona EV, serta Hyundai Palisade, masih terdapat pengatur suhu jok.

Alasannya, sebagaimana dijelaskan Managing Director PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Makmur, karena pabrikan ingin melakukan pendekatan sebagai merek premium.

"Lagipula, kita tidak ingin membatasi ruang lingkup pengguna Hyundai di Indonesia. Jadi, itu tetap dipertahankan supaya masyarakat bisa tetap nyaman dalam kondisi apapun," paparnya belum lama ini.

"Kemudian kalau dilihat lebih rinci, di jok itu juga ada pori-porinya yang berfungsi sebagai cooling system. Sehingga menambah kenyamanan berkemudi khususnya saat menjelajah di jarak yang cukup jauh," ucap Makmur.

Baca juga: Pakai Seat Belt, Jangan Sampai Terlempar Bila Terjadi Kecelakan

Review Hyundai Kona Electric. SUV berpenggerak listrik dari Hyundai dengan banderol Rp 600 juta-anKOMPAS.COM / SETYO ADI Review Hyundai Kona Electric. SUV berpenggerak listrik dari Hyundai dengan banderol Rp 600 juta-an

GM Marketing Department HMID Astrid A Wijaya menambahkan, bila melihat pola destinasi wisata Indonesia, kawasan Puncak dan Lembang masih jadi salah satu yang terfavorit.

"Artinya apa? Jadi ini bisa dimanfaatkan saat berada di wilayah terkait, dingin. Secara keseluruhan, kita tidak ingin membatasi jangkauan pasar," papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com