Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delameta Targetkan Rajai Industri Sistem Transportasi

Kompas.com - 21/12/2020, 14:54 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Delameta Bilano menargetkan menjadi perusahan multi ekosistem sistem transportasi nomor satu di Indonesia pada akhir 2021. Delameta menggarap sejumlah sistem transportasi jalan tol, pelabuhan, Trans Jakarta, dan parkir.

Saat ini, dalam sistem pembayaran jalan tol PT Delameta memegang 21 ruas dan menargetkan pengelolaan sistem pembayaran menjadi 32 ruas di akhir 2021.

Sistem pembayaran tol yang dikelola di antaranya di Tol Jagorawi, Jakarta-Tangerang, Bogor Outer Ring Road, Palimanan-Kanci, Depok-Antasari dan 17 ruas tol lainnya.

Termasuk, ruas tol Balikpapan-Samarinda untuk Ibu Kota Baru dan ruas tol Pekanbaru-Dumai yang beberapa waktu lalu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Mengapa STNK Kendaraan yang Sudah Dijual Perlu Diblokir?

Presiden Direktur Delameta Bayu Wicaksono mengatakan, keunggulan Delameta yang tidak dimiliki pemain lain adalah kemampuan memproduksi peralatan sendiri berikut sistemnya.

Ilustrasi penggunaan e-toll Mandiri di gerbang tolKompasiana Ilustrasi penggunaan e-toll Mandiri di gerbang tol

“Delameta memproduksi sebagian besar sistem pembayaran tol dari hulu ke hilir, seperti automatic vehicle classification (AVC), loop vehicle sensor, collecting terminal machine, infra merah, palang atau lane barrier system, electronic toll collection (ETC), CCTV, variable message sign (VMS), hingga license plate recognition,” kata Bayu melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (21/12/2020).

Bayu menambahkan, peralatan tersebut diproduksi di pabrik Pulogadung, Jakarta dengan kapasitas 400 unit full set system per tahun. Di mana kandungan lokal peralatan tol mencapai komposisi di atas 60%.

“Delameta memproduksi sendiri software, mekanikal mesin, plastik, perangkat keras, artificial intelligence, hingga sistem pengolahan database alat-alat tersebut. Itu sebabnya, Delameta disebut perusahaan teknologi sistem transportasi berbasis riset dalam negeri, bukan sekadar pemain,” tuturnya.

Baca juga: Begini Cara Mudah Blokir STNK Tanpa Harus ke Samsat

Selain itu, Bayu mengatakan, sistem pembayaran tol Delameta menyediakan AVC yang menentukan klasifikasi golongan kendaraan secara otomatis sebagai basis pengenaan tarif yang akurat.

Gerbang Tol (GT) Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang.Dok. PT Jasamarga Metropolitan Tollroad. Gerbang Tol (GT) Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang.

PT Delameta akan meneken kerjasama dengan pemain Singapura dan Malaysia untuk memasok peralatan tol kedua negara tersebut. Delameta juga berencana memasok produk sistem pembayaran ke Thailand, Timor Leste, hingga Australia.

Sementara itu, di sistem pembayaran pelabuhan Delameta juga menyediakan sistem pembayaran akses (gate pass) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Sistem ini terdiri atas reader, AVC sensor, automatic lane barrier (ALB), customer display panel (CDB) yang menampilkan tarif, golongan, dan sisa saldo, lalu CCTV lajur.

“Delameta telah meneken kontrak pengadaan sistem pembayaran di tiga pelabuhan lainnya, yakni Panjang, Banten, dan Sunda Kelapa. Jumlah ini akan terus bertambah seiring rencana Pelindo II menerapkan sistem pembayaran terpusat di 12 pelabuhan yang dikelola. Delameta akan menjadi integrator sistem pembayaran di 12 pelabuhan itu,” ucapnya.

Baca juga: Blokir STNK yang Mati 2 Tahun Segera Diberlakukan

Di sistem transportasi massal, Delameta juga sudah memasang alat pembayaran (reader) di bus Metro Trans milik Trans Jakarta. Sistem pembayaran ini mampu menampilkan waktu dan nilai transaksi secara real time.

Alatnya yang bernama Enco Bus bisa menerima pembayaran QR based, seperti Doku, Link Aja, Dana, hingga Gopay maupun card based yang terdiri dari e-money Mandiri, Bank DKI, BTN, Bank BCA, Bank BRI, Bank Mega, BNI, dan Nobu.

Adapun di sistem parkir, Delameta mengelola pembayaran parkir nontunai terminal Angkasa Pura Kargo di Soekarno Hatta.

“Setelah menjadi nomor satu di Indonesia, Delameta menargetkan menjadi menjadi perusahaan multi ekosistem sistem transportasi nomor satu di Asia Tenggara pada akhir 2022 dan nomor satu di Asia Pasifik akhir 2023,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com